Sukses

Ulah Iseng Pengguna Call Center 112 Wonosobo, nge-Prank hingga Suara Bocah

Masyarakat Wonosobo, Jawa Tengah diimbau untuk tak menggunakan layanan kegawatdaruratan Call Center 112 untuk iseng atau prank

Liputan6.com, Wonosobo - Layanan panggilan darurat Call Center 112 Wonosobo, Jawa Tengah kini mulai banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menanyakan berbagai hal tentang informasi maupun layanan kegawatdaruratan.

Sayangnya, ternyata ada pula sebagian kecil warga yang menggunakan layanan panggilan darurat itu hanya untuk iseng alias nge-prank.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Wonosobo Fahmi Hidayat sangat menyayangkan adanya sebagian masyarakat masih saja ada yang menyalahgunakan layanan Call Center 112 tersebut. Berbagai ulah nakal penelepon masih sering terjadi, seperti memberi informasi palsu, panggilan prank, tidak ada suara maupun panggilan dengan suara anak-anak.

Ia meminta agar masyarakat tidak main-main dengan saluran call center ini, karena akan menganggu masyarakat lain yang benar-benar membutuhkan pelayanan.

"Ini saluran publik, Kita imbau jangan digunakan untuk hal-hal tidak penting, karena ketika ada masyarakat lain yang membutuhkan informasi kegawatdaruratan hal ini bisa mengganggu” kata Fahmi, dalam keterangan Pemkab Wonosobo, dikutip Sabtu (29/1/2022).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Informasi Kebencanaan

Fahmi masih memaklumi banyaknya warga yang belum memanfaatkan layanan ini secara maksimal. Karena hal semacam ini menurut Fahmi dibutuhkan edukasi dan sosialisasi yang lebih maksimal lagi agar masyarakat lebih memahaminya.

"Ke depan kita akan sosialisasikan lagi kepada masyarakat, karena sesuatu yang baru di daerah manapun banyak yang ingin mengetahui dan mencobanya, termasuk call center 112," ucap dia.

Dia menyebut Layanan call center 112 merupakan layanan panggilan kedaruratan bebas pulsa yang berfungsi dalam rangka mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat untuk menangani keadaan gawat darurat, dengan mengintegrasikan semua layanan telepon aduan dan pemberian informasi gawat darurat kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta intansi terkait lainnya ke dalam sistem layanan guna peningkatan pelayanan publik yang didukung oleh teknologi informasi.

"Sejak diresmikannya beberapa waktu lalu, memang animo atau respon masyarakat terhadap Call Center 112 cukup bagus. Apalagi saat puncak pandemi Covid-19, mereka memanfaatkan layanan tersebut untuk menanyakan informasi seputar vaksinasi, ambulans, maupun permintaan tabung oksigen," dia menjelaskan.

Tak hanya itu, warga  seperti disebut Fahmi juga banyak yang menggunakan layanan tersebut untuk memberikan informasi lain semisal terjadi kebakaran, kecelakaan, maupun bencana alam.