Liputan6.com, Banjarnegara - Dokter gigi Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara drg Amalia Rahmaniar Indrati memperingatkan kepada pengguna rokok elektrik atau vape, bahwa vaping bisa mengganggu kesehatan gigi dan mulut.
“Vape saat ini menjadi gaya hidup ya, tetapi ada beberapa penelitian kaitannya efek vape yang menunjukkan hasil bahwa bukan hanya kaitan kesehatan paru-paru, namun kesehatan gigi dan mulut juga bisa bermasalah,” kata Amalia, di Banjarnegara, Selasa (11/1/2022).
Advertisement
Baca Juga
Gangguan pada mulut tersebut diantaranya, infeksi gusi, mulut kering, gigi berlubang, membuat gigi kuning.
“Nikotin pada vape dapat menimbulkan efek samping dengan ditandai adanya noda pada gigi, atau perubahan warna gigi. Liquid vape ini menempel karena oksidasi nikotin,” kata alumnus Universitas Jember ini.
Persoalan gusi, dengan penggunaan vape bisa menyebabkan inflamasi gusi atau peradangan dengan gejala, bengkak pada gusi, nyeri, perih pada gusi, hingga pendarahan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bakteri Betah di Mulut
Dengan vaping, mulut akan terasa panas, selain membuat peradangan, akibat panas ini bisa membuat bakteri berbahaya betah di mulut, karena mulut kering ini.
“Dengan menghisap vape atau vaping, itu akan menyediakan panas di dalam mulut, yang menguntungkan keberadaan bakteri berbahaya,” terang Amalia.
Ia menagaskan, merokok konvensional maupun vape sama memiiliki risiko tudak baik bagi kesehatan mulut dan gigi. “Sebaiknya ya stop kebiasaan tersebut,” ujarnya.
Namun demikian, jika saat ini seseorang sudah menjadi pengguna vape disarankan untuk mengurangi ketergantungannya, selain itu berusaha untuk berhenti. “Dalam prosesnya selalu menjga kebersihan gigi dan mulut, perbanyak juga minum air putih, serta rutin cek ke dokter gigi,” ucap dia.
Nugroho Purbo Handoyo
Advertisement