Liputan6.com, Semarang - Semarang merupakan kota metropolitan sekaligus ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Beberapa peristiwa sejarah tempo dulu terjadi di kota ini, termasuk peristiwa saat mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Supaya tetap dapat dikenang dan dipelajari oleh generasi berikutnya, pemerintah kemudian mengabadikan peristiwa sejarah tersebut dalam bentuk museum. Semarang sendiri kini terbagi menjadi dua pemerintahan, yakni Kota Semarang dan Kabupaten Semarang.
Selain peristiwa sejarah, beberapa museum di Semarang didirikan dengan tujuan untuk melestarikan warisan budaya dari leluluhur.
Advertisement
Baca Juga
Bila bertandang ke Semarang, kamu akan menemukan museum-museum di pusat kota. Museum-museum ini kerap dikunjungi oleh wisatawan.
Bukan sekadar berlibur, tapi mereka yang mengunjungi museum di Semarang itu sekaligus belajar sejarah. Pengunjung mengenal seluk beluk peristiwa yang terjadi di Semarang tempo dulu hingga budayanya.
Melansir laman resmi Kota Semarang, Kota Semarang dan Kabupaten Semarang punya museum yang bisa dikunjungi oleh masayarkat umum. Beberapa di antaranya Museum Kereta Api Ambarawa, Museum Mandala Bhakti, dan Museum Jamu Nyonya Meneer.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Museum Kereta Api Ambarawa
Sebelum menjadi museum, Museum Kereta Api Ambarawa beroperasi normal sebagai stasiun kereta api. Berdasarkan sejarahnya, stasiun ini didirikan atas permintaan King William I. Pada masanya, stasiun ini digunakan untuk mengangkut pasukan.
Di stasiun ini ada salah satu kereta api uap yang pernah berjaya di zamannya. Kereta api uap itu buatan Maschinenfabriek Esslingen dengan Lokomotif Nomor B 2502 dan B 2503. Kini kereta api uap tersebut digunakan sebagai kereta api wisata.
Pada tahun 1970 stasiun kereta api dengan jalur Magelang – Semarang – Yogyakarta ini ditutup dan sudah tidak ada lagi. Enam tahun kemudian, Soepardjo Roestam yang menjadi Gubernur Jawa Tengah kala itu mengubah fungsi stasiun menjadi museum.
Museum Kereta Api yang berada di Jalan Setasiun No 1, Ambarawa, Semarang ini sempat ditutup dan tidak menerima pengunjung umum. Per 1 Oktober 2014, museum ini dibuka lagi dan bisa dikunjungi oleh masyarakat umum.
Advertisement
2. Museum Mandala Bhakti
Selain Museum Kereta Api Ambarawa, kamu juga bisa mengunjungi Museum Mandala Bhakti. Museum perjuangan TNI ini menyimpan beberapa koleksi data dan persenjataan TNI yang tradisional maupun modern.
Alat-alat yang digunakakan saat berjuang melawan penjajah juga dapat ditemukan di museum ini. Selain itu, berbagai dokumentasi sebagai bukti autentik perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia bisa dilihat di museum ini.
Museum yang memiliki dua lantai ini dirancang sebagai Pengadilan Tinggi bagi golongan raykat Eropa di Semarang (Raad van Justittie). Museum yang berada di Jalan Pemuda ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 1930.
3. Museum Jamu Nyonya Meneer
Berbeda dengan museum yang lain, pendirian Museum Jamu Nyonya Meneer dilatarbelakangi karena ingin melestarikan warisan budaya leluhur. Adanya museum ini menjadi sarana edukasi sekaligus rekreasi bagi kaum muda.
Museum Jamu Nyonya Meneer adalah museum jamu pertama di Indonesia. Museum ini didirikan pada 18 Januari 1984 sebagai cagar budaya.
Melihat dari struktur bangunannya, Museum Jamu Nyonya Meneer berarsitektur ala rumah Jawa. Jangan heran jika kamu membayangkan susana pendopo seperti di keraton saat berkunjung ke museum ini.
Museum yang berada di Jalan Kaligawe ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama bagian yang menyangkut produktivitas secara tradasional dan menyajikan produktivitas jamu. Kedua bagian yang menyajikan barang koleksi pribadi Nyonya Meneer.
Selain museum-museum tersebut, beberapa museum lain di Semarang yang dapat kamu kunjungi antara lain Museum Jawa Tengah Ranggawarsita, Museum Rekor Dunia Indonesia, Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah, hingga Monumen Palagan Ambarawa.
Advertisement