Viral Jateng: Kisah Lapangan Desa di Pekalongan yang Berstandar FIFA, Awalnya Sawah Tak Produktif

Dilansir dari berbagai sumber, salah seorang pemuda karang taruna Desa Purwodadi bernama Rislani menyebut, terciptanya lapangan indah tersebut berawal dari minat warga desa akan sepak bola.

Lapangan itu tadinya merupakan lahan sawah tak produktif seluas tiga hektare. Atas inisiatif pemuda serta perangkat desa, lahan itu lantas diubah jadi lapangan sepak bola. Tak tanggung-tanggung, pihaknya membangun lapangan bertaraf internasional.

"Memang awalnya kita para pemuda di Desa Purwodadi umumnya gemar berolahraga sepak bola dan sering mengadakan event. Mulanya sarana lapangan desa kurang bagus dan muncul keprihatinan dari para pemuda untuk menjadikan lapangan yang layak," katanya, dikutip dari YouTube Antara.

Lapangan menggunakan rumput jenis Zoysia japonica yang bertekstur halus dan biasa digunakan di lapangan-lapangan bertaraf internasional. Pembangunan lapangan ini hingga berwujud megah melibatkan kontraktor perencanaan dan pembangunan lapangan sepak bola, PT Harapan Jaya Lestarindo.