Liputan6.com, Semarang - Meningkatnya angka Covid-19 di Kota Semarang, membuat Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi akan memperketat mobilitas masyarakat mulai pekan depan. Hal itu sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 yang belakangan ini meningkat khususnya di Kota Semarang.
"Mulai Senin depan (7/2/2022) akan ada peraturan Wali Kota PPKM. Kurang lebihnya kita down grade-kan. Masuk di level 1 hari ini, tapi hari Senin, akan kita buat pembatasan yang lebih ketat lagi seperti di level 2," kata Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, Kamis kemarin (3/2/2022).
Dengan adanya aturan tersebut, praktis terjadi pengurangan jam operasional dan kapasitas masyarakat di suatu tempat. Misalnya untuk kapasitas pegawai negeri sipil (PNS) yang masuk kantor akan dikurangi menjadi 75 persen. Kemudian kapasitas pengunjung mall juga akan dikurangi menjadi 75 persen.
Advertisement
Kendati demikian, bukan berarti pihaknya tidak setuju menjaga pertumbuhan ekonomi. Namun melihat peningkatan grafik penyebaran Covid-19 yang sangat cepat dalam seminggu ini, ia mengambil langkah antisipasi agar tidak terjadi ledakan.
"Jadi tetap berkegiatan sesuai prokes tapi kemudian kita batasi kegiatan tersebut supaya (kasus positif) tidak meledak," imbuhnya.
Â
Dua Fokus Penanganan Covid-19
Saat ini, lanjutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tengah fokus pada dua hal penanganan Covid-19. Saat ini, pihak pemkot akan gencar lakukan percepatan vaksinasi booster yang pada kamis (3/2/2022) masih di angka 9,98 persen.
"Tadi pagi kadinkes saya tegur. Pak kepala Dinas Kesehatan berargumen masih fokus pada vaksinasi dosis kedua (V2) anak usia 6-11 tahun. Saya pikir kita masih bisa mencari kolaborasi antara TNI, Polri atau Forkopimda yang lain seperti dulu," Ungkapnya.
Kemudian fokus kedua yakni akan mempertajam pengawasan edukasi kepada masyarakat. Hendi meminta tim yang ada di tingkat kota, kecamatan maupun kelurahan untuk menggencarkan lagi edukasi terkait prokes dan bahaya Covid-19.
"Covid-nya belum selesai, ayo prokesnya ayo yang belum di-booster untuk dilakukan booster. Kami Melihat masih ada 72 ribu sekian warga Semarang yang hari ini belum V2," jelasnya.
 Oleh karenanya, Hendi telah menyampaikan data tersebut kepada Forkopimda. Nanti data itu juga akan disebar ke kelurahan termasuk di tingkat Koramil dan Polsek.
"Supaya mereka yang belum V2 didatangi, dijemput, dan sebagainya untuk melakukan vaksinasi," tuturnya.
Selain edukasi, ia meminta Dinas Kesehatan Kota Semarang berkoordinasi dengan seluruh elemen yang ada di kampung-kampung. Hal itu bertujuan jika ada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk dirawat di tempat isolasi terpusat (isoter).
"Kalau mereka tanpa gejala atau gejala ringan tarik aja ke isoter. Tapi kalau mereka bergejala berat dan butuh bantuan alat-alat dibawa saja ke rumah sakit," tandasnya.
Advertisement