Sukses

Pesona Menara Baskoro di Klaten, Petilasan Raja Solo yang Dibangun Kembali

Bangunan menara menjulang ini unik abis.

Liputan6.com, Klaten Jika sobat Liputan 6 mengunjungi Klaten, Jawa Tengah, di sana kalian akan menemukan sebuah bangunan unik yang bersejarah. Kenapa bersejarah?

Dulunya, Menara Baskoro menjadi tempat Pakubuwono X melakukan salat istikharah. Selain menjadi penanda tempat, menara itu juga merupakan simbol kedekatan Pakubuwono X dengan leluhur desa setempat yang bernama Ki Karsorejo.

Tidak diketahui secara pasti kapan bangunan itu didirikan. Namun, seiring waktu warga setempat meruntuhkan bangunan itu karena takut keberadaannya diketahui orang-orang Belanda yang ditakutkan akan menyerang kampung itu.

 

2 dari 2 halaman

Dibangun Kembali pada 2017

Karena dimakan usia, bangunan tersebut hanya menyisakan fondasinya saja sejak 1965. Dibangun kembali sejak 2017, bangunan itu diresmikan Bupati Klaten Sri Mulyani pada 12 Maret tahun 2020.

“Untuk itu harapan saya menara bersejarah ini mari kita jaga dan rawat bersama. Selain itu viralkan juga tempat wisata bersejarah ini,” ujar Sri Mulyani dikutip dari Klatenkab.go.id.

Rupanya, bangunan Menara Baskoro memiliki makna filosofisnya sendiri. Dibangun setinggi 11 meter dengan 5 tangga bukan tanpa sebab. Tangga yang berjumlah 5 itu bermakna rukun Islam dan juga jumlah sila dari Pancasila.

Dibangunnya menara itu sendiri atas prakarsa Sanggar Seni dan Budaya Bumi Manunggal Pandanwangi, Dukuh Pandanan.

Dikutip dari Klatenkab.go.id, untuk membangun menara yang baru itu Pemkab Klaten menghabiskan biaya Rp300 juta. Dana itu bersumber dari APBD Klaten sebesar Rp100 juta dan swadaya masyarakat Rp200 juta.

Kini, Menara Baskoro kerap menjadi tujuan wisata terutama para pencinta sepeda yang kerap gowes sampai ke sana. Dari atas Menara Baskoro, pengunjung bisa melihat keindahan Gunung Merapi dan juga suasana Kota Klaten.