Sukses

Kerugian akibat Kebakaran Pasar Johar Ditaksir Capai Rp11 Miliar

Kebakaran terjadi pada Rabu (2/2/2022) sekira pukul 18.45 WIB.

Liputan6.com, Semarang - Peristiwa kebakaran melanda Pasar Johar Relokasi Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, pada Rabu (2/2/2022) sekira pukul 18.45 WIB.

Lidah api ini menjalar cepat hingga meludeskan kios blok E dan F. Akibatnya, sejumlah pedagang mengalami kerugian sampai ratusan juta rupiah.

Salah satu pedagang, Ahmad menyampaikan, pertama kalinya melihat api menjalar dibagian depan blok F Pasar Johar itu.

"Di bagian depan, kiosnya itu isinya gorden dan barang-barang yang mudah terbakar," ungkapnya.

Ia secara pribadi mengalami kerugian ratusan juta rupiah lantaran dua kiosnya dilalap jago merah.

Kini, Ahmad bingung untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya karena kehilangan mata pencahariannya usai terkena musibah.

"Kalau cuma kios saya itu sampai ratusan juta. Saya bingung ini mana ada tanggungan lain, cuma ini satu-satunya saya cari duit jualan gerabah," ucapnya.

Informasi dari saksi mata bernama Muji menyebut, peristiwa kebakaran awalnya terjadi di Blok F.

Berdasarkan pantauan di lapangan, proses pemadaman api mengalami kendala karena mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran sulit masuk ke lokasi. Penyebabnya adalah para pedagang lari berhamburan menyelamatkan barang dagangannya dari ancaman si jago merah. Selain itu juga banyaknya warga sekitar yang menonton sehingga menghalangi jalan.

 

2 dari 4 halaman

Pengakuan Pedagang

Terpisah, salah satu pedagang bernama Mak Unyil (53) saat membersihkan sisa-sisa kios yang terbakar. Di sela-sela kesibukannya, ia mendapatkan informasi kiosnya terbakar dari saudaranya setelah salat Maghrib.

"Habis Maghrib dapat kabar dari adik, dua kios konveksi milik saya terbakar. Kira-kira per kios ukurannya 2 x 4 meter," kata Mak Unyil, sapaan akrabnya, Kamis (03/2/2022).

Mak Unyil mengatakan, setidaknya dua kios miliknya mengalami kerugian lima puluh hingga ratusan juta rupiah.

"Kerugian banyak, sekitar lima puluh sampai ratusan juta," ujarnya.

Saat ditanya terkait Pemerintah Kota Semarang (Pemkot) akan memberikan bantuan kepada korban kebakaran Pasar Johar, ia menuturkan hingga saat ini pihak pemerintah belum melakukan pendataan.

Pastinya, jika ada bantuan yang disediakan Pemkot Semarang, dirinya senang lantaran kiosnya menjadi sumber penghasilan utamanya.

"Belum ada pendataan, kalau ada bantuan alhamdulilah. Bagaimana ya modal sudah masuk semua, apalagi mau lebaran saya sudah menyetok rukuh. Sekarang habis semua tidak bisa apa-apa, kembali ke nol," akunya.

Namun demikian, Mak Unyil mengaku akan pindah ke Pasar Johar Cagar Budaya, tetapi menghabiskan waktu menempati di Pasar Johar Relokasi MAJT sampai bulan Mei.

"Saya sudah mendapatkan lapak di sana. Cuma di sini (Johar MAJT) hanya menghabiskan waktu sampai Mei. Apalagi pembeli masih ramai di sini,"ucapnya.

 

3 dari 4 halaman

Tanggapan Dinas Perdagangan

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang, Nur Kholis menjelaskan, sebanyak 16 blok yang mengalami kebakaran di Pasar Johar Relokasi MAJT.

Dari jumlah tersebut, ratusan pedagang diketahui terkena dampak peristiwa itu.

"Ada 16 blok. Dari jumlah itu 163 pedagang terdampak, memang di situ ada Blok E1 sampai E8 dan F1 sampai F8. Kebanyakan yang terkena dampak E dan F, pedagang konveksi, pecah belah atau gerabah," ujar Nur Kholis, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (3/2/2022).

Pihaknya menyebut, kerugian atas kebakaran dari pemerintah maupun pedagang ditaksir mencapai miliaran rupiah.

"Perkiraan kerugian dari sisi pemerintah, Rp3.283.000.000. Dari pedagang Rp7.860.000.000. Total semuanya, Rp11.143.200.000," terangnya.

Nur Kholis memastikan, dinasnya bakal memberikan bantuan kepada korban kebakaran. Namun dirinya menunggu keputusan dari Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi terkait pembahasan pasca-kebakaran.

"Pak Wali dulu atau BPBD, apakah nanti ada semacam bantuan. Sementara pedagang melalui satu pintu di dinas sosial biar penerimaanya jelas. Kami tetap berupaya membantu korban baik dari lembaga manapun. Untuk pembagiannya, kita siap bantu menyalurkan ke pedagang melalui Korlap Pasar untuk bisa mendata ulang," ungkapnya.

Kendati, ia merencanakan jangka pendek atas peristiwa kebakaran dengan menyiapkan lapak sementara untuk para pedagang terdampak.

"Jangka pendek, siapkan lapak sementara secepat mungkin. Yang jelas kami jangka pendek bagaimana bisa mewadahi sarana prasarana lapak, karena baru kami ukur di lapangan,"tuturnya.

 

4 dari 4 halaman

Bantuan Pemkot Semarang

Kesempatan yang sama, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menuturkan, Pemkot Semarang sudah berkoordinasi dengan Bank Jateng terkait skim kredit untuk para pedagang Pasar Johar terdampak kebakaran.

"Kami tadi sudah minta Bank Jateng untuk skim kredit yang tidak terlalu memberatkan. Bank Jateng akan memberikan keringanan untuk para pedagang, seperti bunga bank atau apa pun," ujar Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang saat konferensi pers di Balaikota, Kamis.

Rencananya, pihaknya memiliki beberapa alternatif terkait relokasi pedagang di pasar tersebut. Menurutnya, langkah itu menunggu data dari Disdag Kota Semarang soal berapa pedagang yang terdampak. Paaalnya, Hendi tidak tahu pasti jumlah pedagang dan kondisi lapaknya.

"Kita juga lihat lokasi yang digunakan memungkinkan apa enggak. Kalau jumlah kiosnya yang relokasi dalam perencanaan gambar sudah jelas. Dari 16 blok 2 zona, masing-masing 2 meter kiosnya. Tapi setiap pedagang di situ enggak semua menempati kiosnya, mereka ada yang satu orang dua kios. Ada juga kios yang kosong, jadi saat ini Disdag sedang mendata berapa pedagang yang memempati blok itu," jelasnya.

Ia memastikan, pedagang akan diprioritaskan pindah ke Pasar Johar Cagar Budaya, namun melihat kelompok dari mana. Jika berasal dari kelompok DT atau dasar terbuka, lanjutnya, pedagang baru bisa masuk sekitar bulan Mei atau Juni.

"Tapi kalau mereka sudah terdaftar di Johar Tengah, Utara, Kanjengan dan alun-alun kan bisa kami lakukan percepatan. Jadi masih kita hitung sampai sekarang karena jumlah lapak dan kiosnya belum pasti," bebernya.

Di samping itu, Hendi justru sedang berdiskusi dari berbagai sektoral agar pedagang mendapatkan fasilitas hingga bisa berjualan kembali.

"Bantuan paling tidak relokasinya adalah bagian dari APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah). Segera mungkin saya akan menemui korban apa yang mereka inginkan. Setelah itu, kami bahas sesuai apa yang mereka inginkan," paparnya.

Video Terkini