Sukses

Antisipasi Lonjakan Kasus, PTM di Kota Semarang Mulai Senin Kembali Daring Sementara

Wali Kota Semarang mengeluarkan kebijakan menunda PTM.

Liputan6.com, Semarang - Pemerintah Kota Semarang, akan menghentikan untuk sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk kembali lagi ke sekolah daring pada Senin depan (7/2/2022). Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pada Kamis kemarin (3/2/2022).

Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, mengatakan langkah itu diambil lantaran kasus Covid-19 tengah melonjak. Bahkan per hari Kamis kemarin tercatat ada pasien yang terkonfirmasi positif sejumlah 188 orang.

"Selama seminggu ini pertambahannya cepat sekali, oleh karena itu PTM mulai senin depan kita off-kan," kata Hendi Kamis kemarin (3/2/2022).

Bahkan, lanjutnya, pertambahan kasus Covid-19 kali ini lebih cepat jika dibandingkan gelombang kedua kemarin. Meskipun begitu, tingkat kesembuhannya juga lebih cepat daripada varian yang lain.

PTM diberhentikan karena pada kasus Covid-19 kali ini banyak yang berasal dari SMP, SMA, dan SMK. Namun mereka biasanya tanpa gejala.

"Karena tanpa gejala itu, jadi orang tidak tahu kalau terpapar. Penularannya sangat cepat. Meski belum ada hasil lab tapi saya kira ini Omicron cepat sekali," ungkapnya. 

Berdasarkan data yang disampaikan Dinas Kesehatan Kota Semarang, lanjutnya kasus Covid-19 tertinggi berada di kelompok karyawan perkantoran, kemudian keluarga, dan disusul dari lini pendidikan.

Selain itu, pelaku perjalanan juga menjadi kelompok terbanyak yang terkonfirmasi positif Covid-19. Oleh karena itu, ia mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk selalu waspada dan cermat dalam menghadapi varian baru Covid-19 ini.

Ia meminta agar masyarakat tidak abai terhadap protokol kesehatan (prokes). Sehingga tidak terjadi ledakan kasus Covid-19 seperti beberapa waktu lalu.

"Kita bersama-sama menjaga Kota Semarang," tegasya.

 

 

2 dari 2 halaman

Imbauan Kepala Dinas Pendidikan

Adanya kebijakan pemberhentian PTM oleh Wali Kota Semarang pada Senin depan, dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri. Gunawan mengatakan sejauh ini tidak ada klaster Covid-19 di sekolah. Namun terjadi lonjakan kasus di beberapa SMP, SMA, SMK. Sehingga sesuai instruksi dari Wali Kota Semarang akan menghentikan sementara untuk pembelajaran secara langsung di sekolah tetapi akan dialihkan melalui daring.

"Pembelajaran mulai besok Senin, akan dialihkan kembali secara daring, hal itu guna mencegah penyebaran Covid-19 di kalangan pelajar," kata Gunawan saat dihubungi lewat saluran telepon pada Jumat (4/2/2022).

Sehingga, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada setiap sekolah untuk pemberlakuan pembelajaran secara daring untuk sementara. Ia menilai hal itu penting dilakukan karena saat ini kasus Covid-19 di Kota Semarang masih cukup tinggi.

"Untuk sosialisasi sudah kita lakukan untuk setiap SD, SMP, dan SMA ataupun SMK yang akan menerapkan mulai Senin depan dilakukan secara daring,"ujarnya.

Lebih lanjut, Gunawan berpesan kepada orang tua murid untuk selalu waspada dan menjaga anaknya agar tidak berpergian saat sudah dimulainya kembali pembelajaran secara daring. Ia ingin mengajak orang tua untuk bersama menjaga anaknya agar tidak terpapar Covid-19.

"Saya mengimbau kepada orang tua murid untuk tidak mengajak anaknya untuk berpegian saat pembelajaran dilakukan secara daring. Sehingga sangat penting pengawasan orang tua saat anak berada dalam rumah. Hal itu guna untuk tidak tertularnya Covid-19," pungkasnya.

Video Terkini