Liputan6.com, Semarang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah mengajak semua pihak untuk bekerja sama sebagai modal dalam pencegahan, pengendalian lonjakan Covid-19 varian Omicron di Jawa Tengah.
Semua wajib sadar dan menyadari akan pentingnya penerapan protokol kesehatan terutama untuk 5 M baik di mana pun atau kapan pun. Pemerintah juga tidak lengah untuk terus melakukan 3 T (tracing, testing, dan treatment).
Hal ini mengemuka dalam sosialisasi antisipasi virus Omicron oleh ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto bertempat di ruang pertemuan Hotel the Wujil Resort and Coventions jalan Soekarno Hatta, Wujil, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, baru-baru ini.
Advertisement
Dalam acara yang dimoderatori Ricky Fitriyanto tersebut turut menghadirkan Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening dan Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dr Endah Indriyati Wuryaningrum.
Â
Anggaran Rp30 Miliar untuk Tekan Omicron
Bondan Marutohening mengatakan, pihaknya menyetujui anggaran Rp30 miliar untuk pencegahan, pengendalian, lonjakan Covid-19 varian Omicron serta pengendalian ekonomi dampak pandemi.
"Masyarakat, pemerintah, dan semua kalagan untuk memiliki kesadaran akan pentingnya protokol kesehatan agar tidak terjadi lonjakan sehingga tidak ada pembatasan lagi," ucapnya.
Sementara, Endah mengatakan, pada awal 2022 ini di Kabupaten Semarang sudah ditemukannya varian Omicron. Sebagai langkah antisipasi, lanjutnya, Dinkes bekerja keras dengan melakukan percepatan vaksinasi booster dan anak. Sejumlah puskesmas maupun rumah sakit rujukan sudah diminta mempersiapkan ruang isolasi ICU termasuk APD, obat-obatan, dan oksigen.
Di lapangan, Dinkes turut menyosialisasikan soal protokol kesehatan melalui medsos maupun berkeliling mengajak masyarakat agar tetap taat protokol kesehatan.
Advertisement