Sukses

Ragam Janji Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tentang Peristiwa Desa Wadas : Masuk Gampang dan Gamblang

Apa saja janji Gubernur Jawa Tengah terkait penyelesaian masalah Desa Wadas. Simak yuk, buat catatan juga lho ya.

Liputan6.com, Semarang - Peristiwa 'memilukan' yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, telah menjadi atensi nasional. Ragam reaksi dan komentar sudah telontar dari tokoh lokal, regional dan nasional, baik politisi sampai aktivis.

Satu di antara tokoh Jateng yang menjadi sorotan adalah sang gubernur, Ganjar Pranowo. Tak seorang, seluruh jajaran pimpinan yang ada di bawahnya juga tak lekang dari penglihatan masyarakat luas, mulai dari Bupati Purworejo sampai Kapolda Jateng.

Kini, setelah beberapa hari berlangsung, suasana di Desa Wadas mulai kondusif. Namun, riak-riak masih ada yang menjadi kewaspadaan seluruh pihak. Nah, kemarin, Ganjar Pranowo bersua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dalam rangka penyelesaian masalah di lokasi kejadian.

Ia menyebut, ada tiga agenda yang akan dilakukan bersama, yakni evaluasi teknis, pendekatan, dan pemulihan kondisi warga. “Kita evaluasi secepatnya, pertama tentu kami akan mengevaluasi teknis. Kedua, adalah cara pendekatan agar tidak terjadi kekerasan, dan ketiga soal bagaimana kita menyiapkan kondisi masyarakat agar kembali guyub rukun,” ucap Ganjar.

Beberapa item yang menjadi fokus Ganjar Pranowo dan jajaran Pemprov Jateng antara lain keberadaan isu lingkungan, penambangan sampai BPN sebagai institusi yang melakukan pengukuran.

 

Update Desa Wadas

2 dari 2 halaman

Ucapan Menarik

Politisi PDI Perjuangan tersebut juga mengungkapkan ketiadaan aksi kekerasan serta memerbaiki kondisi psikologi warga Desa Wadas. "Kita sepakat membuka komunikasi sebaik-baiknya dengan gampang dan gamblang. Agar tidak menimbulkan multi-interpretasi," tegas Ganjar.

Beberapa janji lain yang sempat terucap, dan bisa saja ditagih.

1. Insya Allah secepatnya saya akan kembali ke Desa Wadas menemui saudara-saudara di sana.

2. Memang masih ada warga yang tidak setuju dengan pengambilan quarry untuk Bendungan Bener. Nanti kita ajak ngobrol semuanya, bersama Komnas HAM juga ya.

3. Selanjutnya, kami membuka ruang dialog dengan fasilitasi Komnas HAM agar penyelesaian masalah ini menjadi kebaikan untuk semua pihak.