Sukses

Covid-19 Jateng Meningkat, Dinkes Minta RS Siapkan Ruang Isolasi dan ICU Tambahan

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar, saat ditanyai mengenai penanganan kasus Covid-19 di Jateng

Liputan6.com, Jateng Menanggapi peningkatan angka kasus Covid-19 di Jawa Tengah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) meminta setiap rumah sakit (RS) di Jateng untuk menyiapkan ruangan isolasi dan Intensive Care Unit (ICU). Sebab, kasus Covid-19 di Jateng per 13 Februari cukup signifikan kenaikannya. Yakni mengalami penambahan kasus sebesar 3.250 kasus dengan kasus dirawat 1.460 dan kasus isolasi mencapai 9.463.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar, saat ditanyai mengenai penanganan kasus Covid-19 di Jateng, Selasa (15/2/2022). Ia mengatakan, langkah tersebut harus diambil berdasarkan beberapa faktor dan pertimbangan.

“Jadi sebenarnya ada patokannya, ketika BOR (Bed Occupancy Rate) kasus Covid-19 di atas 80 persen, itu TT (tempat tidur) isolasi dan ICU harus 40 persen,” kata kepala Dinkes Jateng.

Yunita mencontohkan, misal kapasitas TT hanya 100 sedangkan pasien yang datang sudah ada 80 orang, maka harus ada 40 persen tambahan untuk ruangan isolasi dan ICU. Sedangkan jika di angka 60-80, harus ada 30 persen penambahan.

“Kemudian kalau di bawah 60 persen, ya harus ada 20 persen. Itu aturan bakunya,” terang dia.

Kendati demikian, lanjut Yunita, saat ini aturan tersebut sifatnya masih bertahap. Namun intinya, paling penting adalah melakukan screening di depan.

“Jadi jangan sampai orang yang tidak perlu dirawat di RS harus dirawat di RS,” lanjut dia.

 

 

2 dari 2 halaman

Data Tempat Tidur ICU dan Isolasi

Sementara, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Dinkes Jateng bisa lebih aktif untuk menangani kasus Covid-19.

"Dinas Kesehatan dibuka lagi nomer WA untuk konsultasi. Mereka bisa lapor, bisa saling menjawab yang berikutnya bisa melakukan telemedisin," kata Ganjar.

Terpisah, sebelumnya Wakil Gubenur Jateng, Taj Yasin Maimoen mengungkapkan jika dari sisi pemakaian TT di rumah sakit maupun tempat isolasi, tidak banyak. Wagub menyebutkan, dari total 879 tempat tidur ICU, terpakai 166 tempat tidur atau 18,89 persen. Untuk tempat tidur isolasi, dari total 6.901 yang disiapkan, baru terpakai 1.596 atau 21,13 persen.

Sedangkan dari sisi fatalitas, masih disampaikan Wagub, berdasar data Dinkes periode 30 Januari - 6 Februari 2022, tercatat ada 22 kematian. Sebanyak 20 pasien Covid-19 yang meninggal karena ada komorbid. Dari 22 pasien yang meninggal, 14 di antaranya juga belum menerima vaksinasi. Rentang usia terbanyak yang meninggal berusia antara 51 sampai 60 tahun (10 orang) dan 7 orang berusia lebih dari 60 tahun.

Data tersebut dinilai bisa menjadi gambaran bahwa varian Omicron tidak perlu dikhawatirkan. Namun, karena faktor penularannya yang lebih cepat, maka tidak boleh disepelekan.