Sukses

Dinkes Jateng Buka Kembali Call Center Covid-19, Dorong Layanan Telemedisin

Kepala Dinkes Jateng, Yunita Diah Suminar mengatakan untuk setiap kabupaten kota bisa menyiapkan hal tersebut.

Liputan6.com, Jateng - Sebagai langkah untuk menurunkan angka Covid-19 di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo meminta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah untuk kembali membuka pusat informasi sebagai penanganan pertama bila adanya kasus baru. Hal itu juga bisa memmudahkan Dinkes Jateng untuk tetap mengawasi masyarakat yang memilih untuk melakukan isolasi secara mandiri, tanpa harus datang ke rumah sakit.

"Dinas Kesehatan dibuka lagi nomor WA untuk  konsultasi, mereka bisa lapor, bisa saling menjawab yang berikutnya bisa melakukan semacam telemedisin," kata Ganjar Pranowo belum lama ini.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar merespons baik permintaan Gubernur. Sehingga dia mengatakan untuk setiap kabupaten/kota bisa menyiapkan hal tersebut.

Ia menilai masyarakat tidak perlu untuk datang secara langsung ke rumah sakit. Bila memiliki gejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri ataupun isolasi terpusat. Sehingga rumah sakit bisa fokus menangani pasien yang memiliki gejala yang berat saja.

"Kira-kira kabupaten/kota diminta untuk ada call center supaya (pasien) tidak perlu datang ke rumah sakit. Rumah sakit hanya untuk yang berat saja, untuk gejala ringan bisa isoman atau isoter," kata Kepala Dinkes Jateng.

 

2 dari 2 halaman

Anjuran Isoter

Lanjutnya, Yunita menyarankan masyarakat bisa memilih untuk melakukan isolasi terpusat bila dinyatakan positif ataupun memiliki gejala-gejala Covid-19. Ia menilai dengan melakukan isolasi terpusat bisa memudahkan pihaknya melakukan pengawasan kepada pasien.

"Tapi disarankan untuk isoter. Kalau isolasi terpusat itu lebih memudahkan dalam pengelolaannya,” ujarnya.

Sementara untuk yang memilih melakukan isolasi secara mandiri, Yunita mengatakan dengan adanya pusat informasi itu, bisa sangat memudahkan pihaknya dalam hal melakukan pertolongan dan pengawasan ataupun pemberian obat yang diperlukan para pasien isoman.

“Tetapi kalau isoman tadi harapannya ada call center. Jadi pasien atau calon pasien atau orang yang bergejala itu atau mungkin orang membutuhkan informasi itu ada rasa tidak nyaman, dia langsung kontak. Nanti harapannya obat bisa dikirimkan kepada orang-orang yang membutuhkan," tutur Yunita.

Tak hanya itu, Yunita menganggap adanya pusat informasi tersebut juga bisa sangat membantu untuk mendorong Puskemas bisa segera memberi penanganan masyarakat bila terkena Covid-19.

"Sehingga Puskesmas juga akan didorong ke sana untuk penyediaan obatnya, nanti biar lebih cepat penanganannya," pungkas Yunita.