Liputan6.com, Semarang - Gempa bumi terjadi di wilayah provinsi Banten, siang ini WIB. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia, angka magnitudo yang tertera di alat pengukur mereka menunjukkan angka 5,3 MMI, dengan kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa berada di laut 41 kilometer Barat Daya Bayah, Banten.
Informasi BMKG mengungkapkan, gempa tersebut tak berpotensi menimbulkan tsunami. Namun, masyarakat tetap diminta waspada terhadap gempa susulan dan selalu meng-update informasi terkait apa yang terjadi.
Catatan BMKG, gempa di Banten pada siang ini juga dirasakan di tiga wilayah, yakni Pelabuhan Ratu, Kota Tangerang dan Kota Sukabumi. Namun, tiga wilayah tersebut tak merasakan angka magnitudo yang signifikan.
Advertisement
Lalu, bagaimana dengan kondisi wilayah di Jateng?. Menurut situs BMKG, tak ada status 'ikut merasakan' efek dari gempa di Banten. Pada sisi lain, BMKG mengirim peringatan terhadap kondisi cuaca di area Jateng, terutama terhadap potensi hujan sedang - lebat yang disertai petir serta angin kencang.
Â
Yuk Simak Videonya
Potensi Lain
Beberapa wilayah di Jateng yang harus waspada antara lain area pegunungan, Jateng timur, Solo Raya, Jateng barat, sebagian pesisir selatan, dan sekitarnya. Kewaspadaan ini berlaku dari siang sampai awal malam hari.
Kembali ke gempa Banteng, wilayah di ujung barat Pulau Jawa tersebut memang sudah 'dipetakan' sebagai daerah yang seringkali diguncang gempa bumi. Klasifikasi gempa di Banten beragam, bahkan ada yang pernah berkategori merusak.
Selain itu, gempa bumi di Banten juga membuat wilayah lain terdampak, setidaknya ikut merasakan getaran. Beberapa area yang biasanya berstatus 'dirasakan', antara lain Jakarta, Jawa Barat, Jateng dan Lampung.
Beberapa waktu lalu, BMKG merilis fakta, ada beberapa potensi sumber gempa bumi dan tsunami di area Banten. Pada area ini ada zona Graben Selat Sunda, sumber dari Gunung Anak Krakatau, Sesar Mentawai, Sesar Semangko, Sesar Ujung Kulon dan zona Megathrust.
Advertisement