Liputan6.com, Banjarnegara - Insiden serius terjadi di area pengeboran sumur panas bumi di kawasan Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jateng, Sabtu (12/3/2022). Menurut data, ada sembilan korban keracungan, dengan satu di antaranya meninggal dunia.
Usai peristiwa mengejutkan tersebut, sempat beredar beragam informasi yang betebaran di dunia maya terkait kondisi terkini kawasan Dieng dan sekitarnya. Namun, BPBD Banjarnegara memastikan, kawasan Dieng aman.
Dalam unggahan di akun resmi media sosial, BPBD Banjarnegara menegaskan, apa yang terjadi di Dieng sudah ditangani, dan kini sudah aman. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara Aris Sudaryanto mengatakan, para korban sudah dibawa ke RSUD Wonosobo, termasuk delapan orang korban keracunan.
Advertisement
Seperti diberitakan News Liputan6.com, proses evakuasi para korban insiden di pengeboran sumur panas bumi tersebut berlangsung cepat. Para korban dibawa ke Puskesmas Kejajar, lalu dipindahkan ke RSUD Wonosobo.
Daftar nama korban antara lain, Sulthon Amin warga Riau, Sutrisno (Tuban), Edi Yanuar (Cepu), Irfan Afandi (Tolili Barat), Agus (Kalikajar), Mattew Sinaga (Bandung), Slamet (Banjarnegara) dan Endang. Sementara satu korban meninggal dunia atas nama Lilik, asal Magelang.
Â
Aktivitas Pekerja
Insiden tersebut berawal dari aktivitas para pekerja. Mereka sedang melakukan persiapan pengeboran di sumur PAD 28 Geo Dipa, kemudian diduga keluar gas H2S dari sumur yang menyebabkan pekerja keracunan.
Kepala Bagian Humas PT Geo Dipa Energi Unit Dieng, Chorul Anwar menyebutkan, para pekerja sedang dalam proses killing atau mematikan sumur panas bumi. "Tidak terjadi ledakan di lokasi sumur yang dibor, karena sumur dalam posisi dimatikan. Pekerja diduga terkena gas beracun yang terkonsentrasi di dalam alat pompa bor," jelasnya.
Anwar memastikan, para warga di sekitar lokasi tak perlu khawatir terjadi sesuatu yang negatif. Ia menjamin, sumur sudah dalam posisi dimatikan dan sedang tidak aktif, sehingga tak akan mengeluarkan gas beracun.
Advertisement