Sukses

Sejarah Menarik Kue-Kue Tradisional Khas Indonesia yang Jarang Diketahui

Tak banyak yang tahu di balik jajanan tradisional yang sering kita makan, ternyata memiliki sejarah yang unik.

Liputan6.com, Semarang - Cita rasa kue tradisional masih memiliki banyak penggemar hingga sekarang. Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak merasa asing lagi dengan kue-kue tradisional yang sering dijumpai di pasar. 

Namun tak banyak yang tahu di balik jajanan tradisional yang sering kita makan, ternyata memiliki sejarah yang unik. Yuk simak beberapa sejarah menariknya sebagai berikut.

2 dari 4 halaman

Serabi

Serabi bisa disebut juga pancake ala lokal yang memiliki cita rasa tradisional manis gurih karena terbuat dari tepung beras dan santan. Salah satu daerah yang terkenal dengan serabi adalah Solo dan Bandung.

Serabi saat ini juga mengalami berbagai macam modifikasi. Dari yang dulu sering menjadi kudapan manis, kini serabi juga bisa dinikmati dengan rasa asin, dengan toping sosis ataupun mayones. 

Konon serabi ini adalah kue hasil pengaruh dari pedagang India saat datang ke Indonesia. Karena bentuk dan rasa nya hampir mirip dengan kue Appam khas India.

3 dari 4 halaman

Onde-Onde

Kue ini merupakan salah satu yang menjadi favorit masyarakat Indonesia. Dengan tekstur luar yang renyah dan bagian dalam yang lembut dengan isian kacang hijau.

Jajanan ini memiliki kisah yang erat dengan akulturasi budaya Tionghoa. Dari sejarahnya makanan ini datang dari Tiongkok pada zaman dinasti Tang. Di Indonesia kue ini dikenal sejak zaman Majapahit pada tahun 1045-256 SM.

Mojokerto sebagai lokasi pusat kerajaan Majapahit juga mendapat julukan sebagai kota Onde-Onde. Kue tersebut pun hingga kini jadi oleh-oleh khas daerah tersebut. 

4 dari 4 halaman

Kue Putu

Kue putu memiliki ciri khas adalah gerobak siul yang dihasilkan dari alat pengukusnya. Tak jauh berbeda dari onde-onde, kue putu juga merupakan hasil percampuran dari budaya Tiongkok.

Kue putu ditemukan pada zaman dinasti Ming. Di negara asalnya, kue ini disebut kue Xian Roe Xiao Long yang memiliki makna kue kukus dengan isian kacang hijau dalam cetakan bambu.

Di Indonesia, kue ini telah dimodifikasi. Yakni dengan isian gula merah yang lebih mudah ditemukan di Indonesia dan menyesuaikan dengan lidah masyarakat lokal.