Liputan6.com, Semarang Ramadhan 1443 Hijriah sebentar lagi akan tiba, lalu bagaimana cara menentukan awal puasa Ramadan?
Di Indonesia sendiri terdapat dua cara untuk menentukan tanggal 1 Ramadhan, yakni dengan metode Hisab dan Rukyat. Keduanya ditentukan berdasarkan peredaran bulan. Sehingga untuk menentukan kapan hari pertama berpuasa akan dilihat dari penampakan hilal atau bulan sabit muda.
Metode Hisab
Hisab merupakan perhitungan yang dilakukan secara astronomis dan matematis dengan memperhatikan letak secara geometris matahari, bulan, bumi dan benda-benda langit lainya. Di Indonesia terdapat beberapa rujukan atau kitab yang berisikan rumus untuk menghitung awal bulan puasa tersebut secara astronomis.
Tak hanya untuk menentukan awal bulan puasa, metode ini juga digunakan untuk menentukan waktu salat, idulfitri, juga waktu untuk haji.
Advertisement
Metode Rukyat
Sementara Rukyat adalah sebuah metode penentuan Ramadan melalui pengamatan secara fisik hilal (bulan sabit). Metode ini digunakan juga untuk menentukan awal bulan Dzulhijjah, Ramadhan dan juga bulan Syawal. Hilal adalah penampakan bulan baru yang menjadi pertanda awal bulan untuk kalender Hijriah. Sementara Rukyat adalah metode yang digunakan untuk memperhatikan bulan di ufuk barat.
Di Indonesia dalam penentuan bulan puasa dengan metode Rukyat Kemenag menjalin kerja sama dengan organisasi masyarakat Islam, BMKG pakar Lapan dan juga pesantren yang telah melakukan perhitungan.
Perhitungan tersebut dilakukan guna menghindari jika saja terjadi “salah melihat”.
Awal bulan puasa ditentukan jika kenampakan hilal berada di ketinggian 2 derajat. Berdasarkan kalender Hijriah, perhitungan dimulai ketika matahari terbenam atau waktu magrib dan menunggu munculnya bulan sabit.