Liputan6.com, Semarang Gubernur Ganjar Pranowo meminta jajarannya untuk menyiapkan skenario menghadapi Ramadhan dan Lebaran 2022. Selain skenario antisipasi kenaikan harga sejumlah komoditas, juga disiapkan skenario menghadapi mudik.
Ganjar mengatakan meskipun mau memasuki bulan suci Ramadhan, ia selalu mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap memperketat protokol kesehatan.
“Satu, tentu Covid masih ada maka kita mintakan sebentar lagi bulan puasa yuk kita jaga prokes, yang salat tarawih boleh tapi prokesnya dijaga, takmir dan panitia Ramadhan agar menyiapkan,” kata Ganjar, Rabu (30/3/2022).
Advertisement
Ganjar Pranowo meminta masyarakat untuk menahan diri melaksanakan Buka Puasa Bersama. Tujuannya, kata Ganjar, agar pelaksanaan ibadah bersama tetap lancar dengan prokes yang diterapkan.
“Buka bersamanya nggak usah dulu jadi ibadah bersamanya bisa berjalan dengan baik prokesnya terjaga,” ujarnya.
Selain itu, Ganjar menyebut Kementerian Perhubungan memprediksi akan ada 900 ribu kendaraan yang masuk ke Jawa Tengah. Artinya, jutaan orang akan masuk saat Lebaran 2022.
“Maka kita mesti menyiapkan seperti skenario sebelumnya, tapi lagi-lagi soal prokes mesti kita siapkan,” katanya.
Soal Harga Pokok
Sementara terkait harga bahan pokok yang fluktuatif, dia menegaskan pihaknya terus memantau. Beberapa komoditas harganya masih terkendali. Ia pun terus berkomunikasi dengan Kementerian Perindustrian terkait harga minyak curah agar proses penyaluran dipermudah dan dipercepat.
“Kalau yang Rp23.000 dan bermerek kan sudah banyak, saya kira udah banjir lah itu ya. Tapi yang masyarakat kecil yang bisnis dan ukm butuh minyak harga murah, saya kira yang Rp14.000 itu mesti diselesaikan. Kemarin saya sudah bicara dengan pak menteri sih,” tandasnya.
Sementara secara terpisah, Kepala Disperindag Provinsi Jawa Tengah Arif Sambodo mengatakan untuk Bahan Pokok (Bapok) di Jawa Tengah masih terpantau stabil.
Untuk saat ini, hanya gula saja yang mengalami kenaikan harga. Ia pun menjelaskan kenaikan gula disebabkan oleh masa penggilingan yang baru dilakukan pada bulan Mei. Sehingga untuk saat ini, pemerintah menggunakan gula yang diimpor dari luar negeri.
"Secara umum untuk bahan pokok, itu di Jawa Tengah relatif terkendali. Secara umum beras, gula naik sedikit, tetapi itu memang sudah dari kementerian diminta untuk agak tidak sesuai dengan harga acuan tidak masalah karena memang gilingnya baru bulan Mei tapi sudah ada gula impor yang masuk begitu untuk sementara menunggu. Sekarang harganya di antara Rp14-15 ribu," kata Arif, Rabu (30/3/2022).
Ia juga menyebutkan untuk harga cabai mengalami penurunan. Arif juga menyampaikan harga daging ayam ras dan telur masih relatif di bawah harga acuan.
"Kemudian lombok, laporan terakhir kecenderungan turun, kemudian telur dan daging ayam ras itu relatif. Daging ayam ras itu Rp34.500 ribu masih di bawah harga acuan. Kalau telur Rp25 ribu sedikit di atas harga acuan rata-rata Rp24 ribu," tutur kepala Disperindag Pemprov Jateng.
Untuk daging sapi sendiri, Kepala Disperindag Jateng mengungkapkan masih relatif stabil. Ia mengatakan kenaikan daging bisa terjadi pada akhir tahun saja.
Advertisement