Sukses

Kisah Masjid Al-Fath Pleburan, Tanahnya Dipercaya Pecahan Kapal Dampoawang yang Terdampar

Disebut juga sebagai Masjid Diponegoro

Liputan6.com, Semarang- Masjid yang satu ini memiliki makna penting bagi warga Kota Semarang. Nilai sejarah dan lokasinya menjadi alasan kenapa masjid ini menyimpan kisah menarik.

Seperti apa kisahnya? Berikut sekelumit ceritanya disarikan dari unggahan Instagram semarangpemkot:

 

 

VIDEO: Jemunak Makanan Takjil Tradisional Magelang yang Hanya ada di Bulan Ramadhan

2 dari 4 halaman

Identik dengan Masjid Diponegoro

Masjid Al-Fath atau identik dengan sebutan Masjid Diponegoro terletak di sisi paling luar wilayah kampus Undip Pleburan, tepatnya di ujung Jalan Atmodirono.

Masjid Al-Fath dibangun pada era kepemimpinan Rektor dibangun pada masa kepemimpinan Rektor Undip Prof. Dr. Moelyono, M.H sebagai bentuk dukungan dan kegiatan keagamaan lingkup kampus dan pengabdian kepada masyarakat Pleburan.

3 dari 4 halaman

Tanah bangunan dipercaya pecahan kapal Dampoawang

Masjid yang terletak di Jl. Wonodri Sendang I No.4, Wonodri, Semarang Selatan, Kota Semarang ini berdiri sejak tahun 1988.

Dahulunya tanah bangunan ini dipercayai oleh masyarakat sekitaran adalah pecahan kapal Dampoawang yang terdampar.

Tanah bangunan masjid ini terletak pada sudut pertemuan Jl. Atmodirono dan Jl. Singosari Raya. Sehingga masjid ini dapat mudah diakses oleh masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah.

4 dari 4 halaman

Wilayah panas tapi di dalam masjid nyes

Rizqi Muhammad, salah seorang warga yang pernah menjalankan ibadah salat di masjid tersebut mengatakan, bahwa masjid tersebut memberikan rasa aman dan nyaman ketika di dalamnya.

Meski berada di daerah panas, saat kaki menginjakkan kaki, bahkan baru di teras, akan terasa adem. Nyes.

Saat Ramadan seperti ini, Masjid Al-Fath pastinya menjadi tempat favorit warga muslim Kota Semarang untuk menunaikan ibadah.