Sukses

Kepala Dinas ESDM Jateng Ajak Masyarakat Ubah Pandangan "Pertambangan Merusak Lingkungan"

Menurut Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, pertambangan tidak merusak lingkungan. Namun yang merusak lingkungan adalah penambangan yang terlalu rakus ataupun tamak untuk mengekspoitasi hasil bumi ini.

Liputan6.com, Semarang - Memperingati Hari Bumi yang jatuh pada hari ini, Jumat (22/4/2022), Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESMD) Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko mengajak masyarakat untuk bisa mengubah sudut pandang bahwa pertambangan bisa merusak lingkungan.

Menurutnya, pertambangan tidak merusak lingkungan. Namun yang merusak lingkungan adalah penambangan yang terlalu rakus ataupun tamak untuk mengekspoitasi hasil bumi ini.

"Tapi selalu saya juga mengatakan kepada jajaran insan pertambangan, itu salah besar, karena pertambangan selalu memperbaiki lingkungan. Membuat rusak (lingkungan) ternyata masih pandangan masyarakat umum, karena ulah dari segelintir pelaku yang sangat rakus, sangat tamak terhadap bumi. Maka saya mengatakan pertambangan tidak pernah merusak lingkungan," kata Kepala Dinas ESDM saat memberikan sambutan di acara Parade Hari Bumi ke-52 tingkat Provinsi Jawa Tengah, yang diselenggarakan di Hotel Surakarta, Kamis (21/4/2022).

Kepala Dinas ESDM Jateng melanjutkan, ia ingin sekali bersama-sama bisa mengubah sudut pandang yang saat ini masih kerap tertanam di masyarakat. "Mari bersama paradigmanya harus dibalik, bahwa kita harus menerapkan praktik pertambangan yang baik," imbuhnya.

Bila pertambangan bisa menyebabkan kerugian bagi lingkungan, tambahnya, pasti ia tidak akan mempelajari dan mendalami ilmu tersebut. Dengan berbekal ilmu tersebut dengan benar, ia menyampaikan akan selalu mengeluarkan kebijakan yang baik untuk lingkungan.

"Ilmu yang saya pelajari pertambangan, kebijakan yang saya terapkan bersama ESDM selalu akan memperbaiki lingkungan dan kondisi alamnya dari pertambangan," imbuhnya.

 

 

2 dari 2 halaman

Pemprov Jateng Perlahan Meninggalkan Energi Fosil

Memperingati Hari Bumi ini, Sujarwanto mengatakan sebenarnya untuk tetap menjaga kesehatan bumi hanya butuh dengan menjaganya tanpa merusaknya. Ia pun mengutip perkataan Gandhi bahwa bumi ini cukup untuk tujuh generasi namun tidak akan pernah cukup untuk tujuh orang yang serakah.

"Bumi ini tidak cukup bagi tujuh orang yang serakah, pasti akan merusak bumi ini. Tetapi bumi ini masih akan kita pelihara pasti membuat kita nyaman," tuturnya.

Sementara, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah beberapa waktu lalu sudah mengeluarkan program yang menjadi salah satu solusi untuk tetap menjaga lingkungan.

Dalam video sambutan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, Pemerintah Provinsi Jateng secara perlahan mulai meninggalkan energi fosil dan beralih ke energi yang baru yang tidak banyak merusak lingkungan.

"Belum lama saya meresmikan pemanfaatan energi gas rawa yang ada di Desa Pegundungan di Banjarnegara. Hal yang sama juga sudah kita lakukan di Klaten dan Grobogan. Ini adalah respons kita atas ancaman pemanasan global dan perubahan iklim yang terjadi pada bumi kita. Ancaman itu salah satunya karena meningkatnya emisi karbon hasil pembakaran energi fosil," kata Ganjar.

EnamPlus