Liputan6.com, Semarang Pemberlakukan skema satu arah (One Way) untuk jalur mudik di Jawa Tengah tahun ini mendapatkan sorotan, salah satunya dari pihak Jasa Marga Semarang-Batang, menyebutkan bahwa kendaraan pemudik akan mengalami perlambatan arus ketika sistem one way diberlakukan oleh pihak kepolisian.
Direktur Utama PT Jasa Marga Semarang-Batang, Prajudi mengungkapkan perlambatan arus berpotensi akan terjadi di ruas simpang susun Krapyak karena terjadi penyempitan lajur dari semula dua lajur menjadi satu lajur.
"Sehingga secara kecepatan kendaraan tentunya akan berkurang," kata Prajudi, Jumat (22/4/2022).
Advertisement
Dia menuturkan sistem one way juga memengaruhi lajur kendaraan yang masuk ke jalan tol dalam kota, ia pun sempat memberikan contoh di sekitar tanjakan kampus Unisbank kota Semarang.
Menurutnya tanjakan jalan tol di sekitar Unisbank akan menyebabkan perlambatan kecepatan kendaraan pemudik.
"Karena di tanjakan depan Unisbank kan jalannya naik, khawatirnya akan terjadi perlambatan kendaraan. Walaupun truk gak boleh masuk jalan tol, tapi truk-truk sembako masih boleh. Jadi antrean akan terjadi di tanjakan Unisbank," jelasnya.
Untuk lebih lanjut, dia menyampaikan di ruas simpang susun Jangli juga diprediksi akan terjadi titik kemacetan. Sebab, meski kapasitas ruas tol Jangli masih cukup menampung kendaraan para pemudik, namun kecepatannya akan berkurang saat melaju di putaran menuju dalam Kota Semarang.
Kemudian perlambatan arus akan terjadi di tanjakan tol Tembalang karena ada potensi antrean yang panjang.
"Jadi kalau di simpang susun Jangli antreannya akan terjadi saat kendaraan memperlambat kecepatan untuk memutar, kalau di tanjakan Tembalang akan banyak kendaraan yang mengantre. Selain itu di rest area juga terjadi kemacetan. Maka kita imbau para pemudik supaya mematuhi batas kecepatan saat di jalan tol," terangnya.
Â
Sesuaikan Pola Arus Mudik
Sementara, Denny Chandra Irawan, Dirut Jasa Marga Trans Jateng menyarankan kepada para pemudik untuk menyesuaikan pola arus mudik pada tahun ini. Hal ini terutama untuk pemudik yang menempuh perjalanan jarak jauh.
Ia mengingatkan bahwa para pemudik biasanya merasakan kelelahan ketika berada di jalan toli di ruas Semarang-Solo.
Selain menjadi jalur di kawasan tengah wilayah Jawa Tengah, ruas Tol Semarang-Solo juga memiliki kontur jalan yang lurus dan datar.
"Dua tahun terakhir kita sudah fresh artinya mudiknya dibatasi. Maka untuk perjalanan jarak jauh tahun ini memang perlu penyesuaian kembali. Karena pola perjalanannya berubah. Yang musti diwaspadai adalah adanya titik lelah di tol Semarang-Solo," kata Denny.
Dia menilai, dengan melihat laju lintas jalan tol yang bagus, kadang justru saat ini orang merasa kelelahan, dan bisa mengantuk.
"Biasanya di sana kondisinya lurus dan datar walaupun cuaca bagus tetap aja menjadi titik lelah," ucapanya.
Belajar dari pengalaman, sebagai langkah antisipasi terjadinya kecelakaan di jalan tol karena mengatuk. Pihaknya menyiapkan pemasangan rambu strip dan marka jalan guna membuat para pengemudik tidak merasakan ngantuk.
"Nah, kita akan kita pasang rambu strip dan marka sehingga kalau dirasa lelah ngantuk bisa dikejutkan dengan menginjak marka. Dan kalau sudah lelah menyetir, lebih baik istirahat lebih dulu," tandasnya.
Advertisement