Sukses

Pastikan Jalan Aman, Dinas Bina Marga Jateng Turunkan Tim Mengecek Jalan Hingga Mendekati Lebaran

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pastikan mudik tahun ini, jalan sudah selesai untuk diperbaiki.

Liputan6.com, Semarang – Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) memastikan mudik tahun ini, jalan sudah selesai untuk diperbaiki. Mendekati mudik lebaran, Kepala DPU BMCK Jateng Hanung Triyanto mengatakan pihaknya akan tetap gencar melakukan perbaikan dan tetap siaga hingga mendekati Lebaran.

"Untuk kesiapan karena ini sudah H-7 ini teman-teman sudah standby, kegiatan di lapangan sudah sangat berkurang. Untuk penyedia jasa juga kelihatannya liburnya sudah per hari ini, tetapi teman-teman pemeliharaan lubang masih tetap standby. Sehingga bila ada lubang-lubang baru, sampai H-5 ," kata Hanung kepada Liputan6 melalui sambungan telepon, Senin (25/4/2022).

Untuk saat ini, Hanung menyampaikan DPU BMCK Jateng sudah menyelesaikan tugas perbaikan jalan yang akan digunakan sebagai jalur mudik. Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya tetap harus siaga hingga mendekati Lebaran guna mengantisipasi munculnya lubang yang baru.

"Secara umum sudah dilihat dipantau satu-satu bila ada yang kurang untuk segera diselesaikan, sehingga bila ada kekurangannya paling sedikit-sedikit. Tim tetap siaga mungkin juga ada lubang baru yang perlu dibongkar sehingga bisa langsung tertangani," ujarnya.

Terkait posko penanganan, DPU BMCK Jateng telah menyiapkan 9 posko Pemerintah Provinsi (pemprov) yang berada di masing-masing Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) dan 1 posko perawatan di Karangjati. Berdasarkan data yang diperoleh, BPJ tersebut berada di wilayah Cilacap, Magelang, Pati, Pekalongan, Purwodadi, Surakarta, Semarang, Tegal dan Wonosobo.

DPU BMCK Jateng juga menilai jalur pantura menjadi titik rawan karena selain sering terjadi laka, da banjir turut berperan saat hujan lebat melanda. Sedangkan pegunungan, fokus utamanya yakni pada fenomea longsor yang sering memutus lajur ruas jalan.

“Cukup rawan itu yang banjir, dan jelas di jalur pantura, titik tertentu seperti Pekalongan, terus Rembang, Kaligawe itu rawan. Tapi kami sudah ada antisipasinya, menyiapkan posko tadi, dan teman-teman sudah kita koordinasikan agar lancar. Mudah-mudahan tidak pas hujan juga,” terang dia.

Lebih rinci, berdasarkan data yang diperoleh, pemetaan ruas jalan provinsi yang rawan gerakan tanah (tanah longsor) di antaranya:

1. Ciregol

2. Sibelis

3. Sukorejo

4. Lumbir

5. Ruas Bumiayu-Salem

6. Gumilir

7. Wangon

8. Ruas Adipala-Jladri

9. Ruas Buntu-Gombong

10. Ruas Karang Bolong-Bodo

11. Ruas Banjar Negara-Wonosobo

12. Ruas bts Kabupaten Temanggung-Kretek

13. Ruas bts Kabupaten Wonosobo-Parakan

14. Ruas Jalan Magelang-Kaliangkrik

15. Ruas Jalan Sapuran-Kaliangkrik

16. Jalan Palur-Sragen (km sta 14+000)

17. Jalan Sruwen-Terminal Boyolali (km Smg 35+000 s.d 39+000)