Sukses

Jasa Marga Siapkan 4 Layanan Pemaksimalan Guna Lancarkan One Way

Salah satu upaya untuk melancarkan mudik tahun ini, Jasa Marga akan berikan 4 layanan yang akan dilakukan secara maksimal.

Liputan6.com, Semarang - Salah satu upaya untuk melancarkan mudik tahun ini, Jasa Marga akan berikan 4 layanan yang akan dilakukan secara maksimal. Direktur Bisnis Jasa Marga Reza Febriano memaparkan, pelayanan yang diberikan di antaranya adalah pemaksimalan pelayanan dalam transaksi yang dilakukan saat pemberlakuan jalur Tol Trans Jawa yang saat ini menerapkan satu arah atau one way.

"Jasa Marga group tentunya ada 4 jenis pelayanan kami berikan secara maksimal. Pertama layanan transaksi untuk jalur mudik, ini diprioritaskan dengan memaksimalkan jumlah gardu ke arah timur secara maksimal," kata Reza saat ditemui awak media di Tol Kalikangkung Semarang, Sabtu (30/4/2022).

Untuk melancarkan skema pemberlakukan satu arah ini, pihaknya juga sudah menyiapkan puluhan gardu pintu keluar gerbang tol. Reza menyampaikan, untuk saat ini Jasa Marga juga sudah mengoperasikan sebanyak 17 gardu gerbang yang menuju arah Semarang.

"Jadi di gerbang Tol Kalikangkung jumlah ada 19 gardu gerbang exit toll yang keluar dari gerbang Tol Kalikangkung mengarah ke Semarang, ini dioperasikan sebanyak 17 gardu tol," jelasnya.

Dengan adanya pengoperasian gardu gerbang tol, Jasa Marga juga sudah menyiapkan layanan kedua, yakni tambahan petugas yang siap dengan beberapa mobile rider yang siap beroperasi. "Selain itu kami juga menambah jumlah petugas untuk membantu tapping dan juga menggunakan mobile rider ada 6 mobile rider yang disiapkan di Tol Kalikangkung ini," tuturnya.

Untuk layanan ketiga terkait lalu lintas, Reza mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk bisa memaksimalkan pemberlakuan satu arah saat arus mudik ataupun arus balik. "Kemudian dari sisi layanan lalu lintas, tentunya kami berkoordinasi dengan para stakeholder kami, kepolisian dalam hal ini korlantas pihak direktorat Polda masing-masing dan Kementerian Perhubungan dan arahan dari BPJT maupun dari Ditjen Bina Marga." paparnya.

"Kami melaksanakan sebagaimana sudah diarahkan Pak Kapolri kemarin bahwa untuk pelaksanaan one way mulai pukul 05.00 sore sampai dengan pukul 08.00 pagi. Setelah itu seharusnya dilakukan penormalan kembali, tergantung dari situasi dan kondisi lalu lintas berdasarkan diskresi kepolisian. Rekayasa lalu lintas dilaksanakan berdasarkan diskresi dari kepolisian," jelasnya lagi.

Layanan keempat, Reza menyebut Jasa Marga juga sudah menerjunkan tim siaga guna mendukung pelaksanaan penutupan jalan ketika menerapkan satu arah. Tidak hanya itu, pihaknya juga sudah bersiaga di setiap ruas jalan masing-masing guna untuk pemeliharaan jalan.

"Kami terus memaksimalkan terkait dengan kondisi jalan, tim siaga bila mana terjadi harus segera dilakukan penutupan. Jadi selama priode arus mudik ataupun balik ini bertugas untuk melakukan kegiatan pemeliharaan stand by di ruas masing-masing," ucapnya.

 

 

2 dari 2 halaman

Pantauan Badan Pengatur Jalan Tol

Sementara, pada Sabtu pagi pihak Jasa Marga bersama Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) melakukan pantuan di udara menggunakan helikopter. Setelah melakukan pantauan, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan ada beberapa catatan yang harus bisa diselesaikan. Di antaranya, masih ada penumpukan jalan tol yang disebabkan banyaknya para pengemudi yang berhenti di bahu jalan.

"Kita melihat beberapa cacatan, yang pertama terjadinya banyak antrean, itu karena mereka pada berhenti di bahu jalan. Ini saya kira fenomena sepanjang kita lihat tadi," kata Danang.

Tidak hanya itu, Danang menyampaikan, antrean panjang biasanya terjadi disebabkan oleh salah satu pengguna jalan yang mengalami kerusakan pada kendaraannya. Sehingga hal itu menyebabkan antrean cukup panjang.

"Setiap kali muncul antrean panjang, itu terjadi karena ada kendaraan yang mogok di bahu jalan, sehingga seluruh rangkaian arus lalu lintas mengalami perlambatan," jelasnya.

Melihat hal tersebut, Danang meminta kepada petugas untuk bisa menyelesaikan permasalahan tersebut untuk mengantisipasi tidak adanya antrean yang terlalu panjang.

"Ini kalau dibiarkan lama nanti muncul antrean panjang. Oleh karena itu, tadi saya melihat pantauan kami dari Patroli Jalan Raya (PJR) setiap kali ada kendaraan berhenti langsung didekati, kalau memang ada masalah segara dibawa di rest area terdekat atau kalau yang bersangkutan beristirahat," pungkasnya.

Selanjutnya: Pantauan Badan Pengatur Jalan Tol