Liputan6.com, Semarang - Jumlah penonton film KKN di Desa Penari setiap harinya terus meningkat. Meskipun peningkatan penonton ini tak seperti pada pekan awal film yang dibintangi Tissa Biani ini tayang di bioskop.
Terbaru, film yang menceritakan kisah mahasiswa sedang melaksanakan prorgram KKN (Kuliah Kerja Nyata) ini tembus 8,5 juta penonton. Hal tersebut diungkapkan sang sutradara, Awi Suryadi.
“Sudah (tembus 8,5 juta penonton),” ungkapnya saat dihubungi Showbiz Liputan6.com, Minggu (29/5/2022).
Advertisement
Baca Juga
Jumlah penonton ini tentu menjadi rekor baru bagi dunia perfilman Indonesia khususnya yang bertema horor. Bahkan, film yang yang diproduksi Manoj Punjabi resmi menyalip Avengers Infinity War dan Spider-Man: No Way Home di Indonesia.
Diketahui bahwa film Avengers Infinity War telah ditonton oleh 8,1 juta penonton di Indonesia. Sedangkan film yang dibintangi Tom Holland berada di kisaran 8,4 hingga 8,7 juta penonton.
“Angka gross terakhir yang dilaporkan oleh Spider-Man: No Way Home di Indonesia adalah $24.6M atau sekitar 8.414.000 penonton. Angka ini semalam sudah dilampaui oleh KKN di Desa Penari,” tulis akun Twitter pemerhati film @bicaraoxoffice, Sabtu (28/5/2022).
“Namun menurut tracking BiBO, No Way Home masih melaju ke $25.7M (~8.790.000). Inipun bakal terlewati (oleh film KKN di Desa Penari),” tambah akun tersebut dengan menyebutkan versi lain.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Film Kisah Nyata dari Twitter
Seperti diketahui bahwa film KKN di Desa Penari diangkat dari kisah nyata. Film ini bermula dari cerita horor di Twitter yang viral pada tahun 2019.
Melalui Twitter, sang penulis dengan akun anonim itu menceritakan kisah nyata sekelompok mahasiswa yang sedang melakukan program KKN di sebuah desa.
Namun, sekelompok mahasiswa itu menghadapi berbagai rentetan pengalaman horor yang menghantuinya. Hingga akhirnya program KKN itu berakhir tragis.
Kisah cerita dalam film ini sukses memikat para penonton. Bahkan, tidak sedikit mahasiswa dan dosen yang menonton film KKN di Desa Penari ini. Dari film tersebut mereka banyak belajar khususnya saat melakukan program KKN maupun penelitian di desa.
Advertisement