Liputan6.com, Semarang - Sekitar 80 persen dari 263 pelajar lulusan SMK Negeri Jawa Tengah yang berada di kampus Kota Semarang, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Purbalingga, langsung diterima bekerja di sejumlah perusahaan, sedangkan sisanya melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
"Dari total siswa yang diwisuda sudah ada yang terserap menjadi tenaga kerja di perusahaan-perusahaan di antaranya enam tamatan di PT Buma, 87 tamatan dalam proses seleksi di PT KAI, PT Buma dan Tambang PPA, 41 tamatan yang tengah proses seleksi di instansi Polri, serta tujuh tamatan yang sudah diterima di perguruan tinggi, sedangkan 15 lainnya sedang proses seleksi," kata Kepala SMKN Jateng Kampus Kota Semarang Sriyono di Semarang, Kamis, dikutip Antara.
Advertisement
Baca Juga
Ia merinci 263 pelajar SMKN Jateng yang dinyatakan lulus itu terdiri dari SMKN Jawa Tengah di Semarang ada 119 siswa SMKN Jateng di Semarang, 48 siswa di kampus SMKN Jateng Pati, dan 96 siswa di kampus SMKN Jateng Purbalingga.
Menurut dia, SMKN Jateng merupakan langkah solutif yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam memutus rantai kemiskinan sekaligus mengurangi angka pengangguran.
"Terima kasih kepada Pak Ganjar yang telah menginisiasi sekolah boarding ini untuk bisa memutus rantai kemiskinan dan membuka lapangan pekerjaan bagi para alumni," ujarnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Buka Pendaftaran
Ia menyebutkan, pada tahun ini, SMKN Jateng di Semarang telah membuka pendaftaran dengan kuota 120 anak didik baru yang semuanya berasal dari keluarga tidak mampu.
"Karena keterbatasan asrama tahun ini kita menerima 120 siswa baru, untuk empat jurusan. Syaratnya banyak tapi secara umum, berasal dari keluarga miskin, sehat dan berprestasi," katanya.
Lulusan SMKN Jateng, lanjut dia, menjadi incaran perusahaan-perusahaan, terutama di sektor industri sebab selain keterampilan, siswa SMKN Jateng dibekali karakter, budaya kerja, dan kecerdasan yang siap menghadapi dunia kerja.
"Ada tiga hal yang menjadi keunggulan. Yakni karakter, budaya kerja dan kecerdasan improvement," ujarnya.
Advertisement