Sukses

17 Desa di Cilacap Terdampak Bencana Banjir dan Longsor

Hujan deras dan angin kencang mendera Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah memicu bencana hidrometeorologi di kedua kabupaten ini

Liputan6.com, Cilacap - Hujan deras dan angin kencang mendera Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah memicu bencana hidrometeorologi di kedua kabupaten ini, Minggu (26/6/2022).

Banjir, angin kencang, hingga longsor memicu kerusakan. Di Cilacap, satu warga dilaporkan nyaris kehilangan nyawa lantaran sempat tertimbun longsor.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah menyatakan sebanyak 17 desa di delapan kecamatan di Kabupaten Cilacap, terdampak bencana hidrometeorologi, antara Minggu dan Senin (26-27/6/2022).

Desa terdampak banjir rinciannya adalah Desa Citepus, Prapagan, Jeruklegi Kulon, Sawanan dan Cilibang, Kecamatan Jeruklegi, Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten, Desa Rawajaya, Cikedondong dan Kertajaya, Kecamatan Bantarsari.

Kemudian di Kecamatan Sidareja, banjir merendam Desa Sidareja, Gunungreja, Tegalsari, dan Tinggar Jaya. Terakhir, di Kecamatan Cipari dan Kampunglaut, banjir terjadi di Desa Cipari, Cisuru, Serang, dan Panikel.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Penanganan Bencana

Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Wijonardi mengatakan pada Selasa (28/6/2022) banjir telah surut. Pengungsi juga sudah kembali ke rumah masing-masing.

“Hari ini semuanya sudah surut. Tinggal satu desa, di daerah Panikel, Kecamatan Kampunglaut, berbatasan dengan Kecamatan Bantarsari, itu yang masih ada genangan air di Cilacap,” katanya, Selasa.

Pasalnya, Panikel merupakan muara dari wilayah terdampak banjir mulai dari Kecamatan Kawunganten, Bantarsari, hingga Sidareja.

“Hari ini Insyaallah sudah mulai surut, apalagi tadi malam dan hari ini tidak ada hujan,” ucap Wijonardi.

Wijonardo menambahkan, sementara tanah longsor terjadi di tiga Kecamatan Karangpucung, Kecamatan Cimanggu dan Kecamatan Karangpucung, yakni Desa Tayem, Panimbang, Sindangbarang.

Saat ini BPBD dan instansi lainnya tengah melakukan penanganan jalan longsor dan rumah terdampak. Terkait angka kerugian, Wijonardi mengatakan BPBD tengah melakukan assesmen.

“Jembatan putus atau patah di Desa Sindangbarang belum ada solusi, karena bentangan 26 meter,” ujar Wijonardi.

Tim Rembulan