Liputan6.com, Semarang - Api Abadi Mrapen merupakan salah satu api abadi yang berada di Desa Manggarmas, Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng). Api Abadi Mrapen berasal dari peristiwa geologi berupa keluarnya gas alam dari dalam tanah.
Gas alam yang berasal dari dalam tanah kemudian tersulut api, sehingga menciptakan nyala api yang hampir tak pernah padam bahkan saat hujan melanda. Api Abadi Mrapen biasanya digunakan sebagai sumber api obor pada acara-acara penting.
Misal, pesta olahraga Ganefo pada tahun 1963, Pekan Olahraga Nasional (PON), hingga upacara keagamaan di Candi Borobudur. Dikutip dari berbagai sumber, Api Abadi Mrapen sudah ada sejak masa Kerajaan Demak.
Advertisement
Konon, saat itu setelah Raden Patah berhasil menaklukan Kerajaan Majapahit, Kesultanan Demak menjadi pusat pemerintahan baru di Jawa pada tahun 1525. Raden Fatah melakukan ekspedisi pemboyongan dengan melucuti sisa-sisa Kerajaan Majapahit untuk dibawa ke Kesultanan Demak.
Baca Juga
Saat itu, Raden Patah juga menginisiasi pembangunan Masjid Agung Demak sebagai lambang kesultanan Islam Jawa. Ekspedisi pemboyongan itu dipimpin oleh Sunan Kalijaga.
Dalam perjalanan pulang kembali ke Demak dari Kerajaan Majapahit, rombongan Sunan Kalijaga ini kemudian berhenti di Mrapen untuk berisitirahat karena merasa sangat kelelahan. Rupanya mereka tidak memiliki untuk air minum.
Sunan Kalijaga kemudian bersemedi, memohon kepada Tuhan untuk diberi air untuk diminum. Saat itu, Sunan Kalijaga menancapkan tongkatnya ke tanah dan kemudian dicabut.
Namun bukan air yang keluar, melainkan api yang tidak dapat padam. Sejak saat itulah tempat tersebut dinamakan Api Abadi Mrapen.
Meskipun kerap disebut-sebut sebagai api yang tak pernah padam. Faktanya api abadi ini pernah padam total pada Oktober 2020 silam.
Api Abadi Mrapen ini sempat padam selama 7 bulan lamanya. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh ESDM Kendeng Selatan, penyebab padamnya Api Abadi Mrapen karena tidak ada suplai gas alam lagi dari lokasi kompleks tersebut.
Hilangnya suplai gas ini dikarenakan adanya kebocoran gas halus di sejumlah titik. Sedangkan penyebab bocornya gas yang menyebabkan padamnya api ini diakibatkan adanya pengeboran tanah yang dilakukan dekat dengan kompleks Api Abadi Mrapen.
Setelah dilakukan perbaikan dengan mencari sumber gas yang baru oleh pihak ESDM Jateng, akhirnya semburan api di Kompleks Api Abadi Mrapen ini kembali menyala pada April 2021.