Liputan6.com, Cilacap - Kehilangan sosok yang sangat dicintai tentu menyisakan kesedihan yang sangat mendalam. Begitupun dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Atalia Praratya usai meninggalnya anak terkasih, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.
Namun keduanya sadar, berlarut dalam kesedihan tak baik. Karenanya, keduanya melakukan hal positif saat teringat Eril.
Seperti diketahui, Eril hilang terseret Sungai Aare, Bern, Swiss pada akhir Mei 2022. Jenazahnya ditemukan sekitar dua pekan usai tragedi tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Di depan Najwa Shibab, keduanya blak-blakan menceritakan kondisi mulai saat Eril tenggelam hingga saat-saat berat yang harus dilaluinya.
Keduanya tampak masih diselimuti rasa sedih ketika diwawancarai oleh Najwa Shihab. Terlihat dari sorot matanya yang masih sembab ketika menjawab pertanyaan yang dilontarkan Najwa. Demikian halnya dengan Najwa, begitu merasakan kesedihan yang dialami Ridwan Kamil dan Istrinya itu.
Namun apa yang disampaikan keduanya sarat makna dan bagaimana agar kita dapat menyikapi ujian yang begitu berat yang ditimpakan Allah SWT kepada dirinya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Mengisi Waktu dengan Hal Positif
Di acara Mata Najwa, Atalia menyampaikan bahwa atas berpulangnya Eril menjadikan pelajaran bermakna kepada dirinya dan keluarga.
Ia menyampaikan bahwa yang terpenting dari pelajaran atas wafatnya Eril ialah menggunakan sebaik-baiknya waktu hidup di dunia untuk mendapatkan bekal hidup di akherat nanti.
Tentu saja hal tersebut diaplikasikan dengan menghiasi kehidupan ini dengan hal-hal yang positif.
“Mencoba untuk mengisi dengan hidup yang penuh bermakna,” tutur Atalia dikutip dari kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (7/07/22).
“Jadi kita belajar banyak dari kejadian Eril, jadi arti hidup yang paling penting adalah bekal. Maka itu yang kami maksimalkan. Jadi sekarang kalau ada kegiatan-kegiatan khususnya, kegiatan yang terkait dengan masyarakat, gitu ya. Seperti misalkan ada kejadian bencana atau sebagianya itu kita duluin deh seperti itu,” imbuhnya.
Advertisement
Mendoakan
Selain itu, upaya lain ketika mengenang mendiang Eril disampaikan oleh Ridwan Kamil. Apalagi, ia harus tetap bekerja sebagai orang nomor satu di Jawa barat.
Merasa sedih itu pasti, namun untuk melaksanakan tugas yang diemban di tengah-tengah kesedihannya ia mencoba menata hatinya sehingga dirinya bisa fokus terhadap pekerjaannya.
“Dalam kedukaan saya punya tanggung jawab terhadap 50 juta rakyat Jawa Barat. jadi, agenda hari-hari mengikuti sambil hati ini ditata, bagaimana caranya bisa fokus. Walaupun tidak bisa dihindari kan manusiawi,” tutur Ridwan Kamil.
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, ketika ingat akan mendiang putranya tersebut, maka secepatnya ia mengirimkan doa dan Al-Fatihan untuk Eril.
Menurutnya hal ini yang terbaik untuk dilakukan ketika mengenang seseorang yang telah meninggal dunia.
Penulis: Khazim Mahrur