Liputan6.com, Banyumas - Tempe mendoan merupakan salah satu makanan favorit orang Indonesia. Makanan olahan tempe ini berasal dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng).
Pembuatan tempe mendoan tergolong mudah, caranya tempe dilumuri dengan bumbu, tepung, dan irisan daun bawang. Lalu digoreng sebentar di minyak panas.
Tempe mendoan paling cocok disajikan dengan cabe rawit hijau atau dengan sambal kecap. Perbedaan tempe mendoan khas Banyumas ini dengan tempe goreng lain yaitu tampe mendoan khas Banyumas ini memiliki ketebalan dan kelebaran yang berbeda dari tempe lainnya.
Advertisement
Tempe mendoan memiliki ketebalan yang lebih tipis dan memiliki lebar yang lebih lebar dari olahan tempe lainnya. Tempe mendoan khas Bnayumas memiliki tekstur yang tidak krispi melainkan lebih empuk dan kenyal karena digoreng setengah matang, sehingga menjadi ciri khas dari kuliner yang satu ini.
Baca Juga
Dikutip dari berbagai sumber, nama mendoan berasal dari bahasa Jawa yaitu mendo yang memiliki arti setengah matang. Mendoan diolah secara setengah matang karena dulunya dibuat sebagai olahan cepat saji.
Tujuannya untuk mempersingkat waktu dalam pembuatan dan tidak menghabiskan waktu para pembeli saat menunggu tempe mendoan. Mendoan muncul bersamaan dengan tempe dan olahan makanan berbahan baku kedelai yang banyak tumbuh di Indonesia.
Tempe mendoan ternyata sudah ada dari satu abad yang lalu di Kabupaten Banyumas, Bahkan mendoan menjadi komoditas ekonomi pada tahun 1960-an. Tak hanya itu, tempe mendoan ini juga di kaitkan pada filosofi orang Banyumas itu sendiri.
Karakter orang Banyumas bisa diumpamakan seperti mendoan yang fleksibel dan mudah menyesuaikan diri. Namun, dalam keadaan yang mendesak dapat menjadi kaku seperti kripik yang ibarat mau diajak remuk bersama.