Liputan6.com, Semarang - Mengubah gaya hidup menjadi seorang vegetarian memang tidak mudah. Seseorang yang ingin menjadi vegetarian harus melakukan berbagai penyesuaian hingga benar-benar terbiasa dengan gaya hidup dan pola makan yang baru.
Menjadi vegetarian umumnya dilakukan karena masalah kesehatan, lingkungan, atau keyakinan. Dengan memutuskan untuk mengubah gaya hidup menjadi seorang vegetarian, seseorang harus bisa membiasakan diri untuk tidak mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan beserta produk turunannya, seperti daging merah, daging putih, makanan laut, dan lainnya.
Beberapa cara menjadi vegetarian bisa dimulai dari hal-hal sederhana berikut.
Advertisement
Baca Juga
1. Memahami tipe-tipe vegetarian
Ada empat tipe vegetarian, yakni lacto-vegetarian, ovo-vegetarian, lacto-ovo-vegetarian, dan vegan. Lacto-vegetarian ialah vegetarian yang tidak mengonsumsi daging merah, daging unggas, ikan, dan telur, tetapi masih mengonsumsi susu dan produk turunannya.
Ovo-vegetarian adalah vegetarian yang tidak mengonsumsi semua makanan yang berasal dari hewan beserta produk turunannya, tetapi masih mengonsumsi telur. Selanjutnya adalah vegan.
Banyak yang mengira vegan dan vegetarian adalah sama. Padahal vegan adalah salah satu tipe vegetarian.
Batasan makanan yang dikonsumsi vegan lebih ketat. Seorang vegan tidak makan daging merah, daging putih, ikan, susu, telur, ataupun bahan pangan hewani lain beserta produk-produknya.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Mengganti dengan Bahan Alternatif
2. Menukar bahan pangan hewani dengan bahan alternatif lain
Cara yang satu ini merupakan cara yang cukup jitu. Kamu masih bisa menjadi vegetarian tanpa meninggalkan hidangan kesukaan.
Caranya dengan mengganti bahan dan produk hewani dengan bahan-bahan alternatif dari sumber nabati. Misalnya, daging merah, unggas, atau ikan diganti dengan tahu, tempe, seitan (daging tiruan), jamur, dan nangka.
Kemudian kaldu sapi atau ayam diganti dengan kaldu dari sayuran atau jamur. Susu sapi diganti dengan susu kedelai, susu almond, santan, dan susu dari beras. Lalu, keju diganti dengan kedelai, kacang mete, atau jamur ragi.
3. Mencukupi kebutuhan nutrisi dalam tubuh
Menjadi vegetarian dapat memelihara kesehatan jantung serta menurunkan risiko kanker dan diabetes. Namun, bukan berarti tanpa risiko.
Sebaliknya, gaya hidup ini juga berisiko mengalami kekurangan vitamin B12, zat besi, dan asam lemak omega-3 yang banyak terdapat pada bahan makanan hewani. Jadi, kamu dapat memperoleh vitamin B12, zat besi, dan asam lemak omega-3 melalui suplemen atau makanan yang telah diperkaya nutrisi tersebut.
4. Membuat olahan menu sendiri di rumah
Salah satu kendala seorang vegetarian adalah sulit menemukan hidangan yang tidak mengandung bahan pangan hewani. Solusinya, kamu bisa membuat sendiri menu sederhana dari bahan-bahan nabati.
Misalnya, saat sarapan kamu bisa mengonsumsi oatmeal dengan buah-buahan dan biji rami (flaxseed), telur orak-arik dengan tomat dan jamur, atau roti panggang isi alpukat dan sayuran. Saat makan siang, salad, kentang dan ubi goreng, atau burger tempe bisa menjadi dijadikan pilihan. Untuk makan malam, kamu bisa mengonsumsi nasi dan kari isi kacang polong atau tortilla gulung isi sayuran dan kacang.
(Resla Aknaita Chak)
Advertisement