Sukses

Bertemu Rektor UGM, Ini Alasan Alumni Minta Ujian Mandiri Diadakan di Medan

Alumni UGM diharapkan pula dapat berperan aktif dalam pembangunan dan berkontribusi dalam mengembangkan UGM.

Liputan6.com, Medan - Universitas Gadjah Mada (UGM) membantu upaya pembangunan daerah melalui berbagai kerja sama dengan para alumninya lewat berbagai program. Demikian halnya dengan alumni UGM diharapkan pula dapat berperan aktif dalam pembangunan dan berkontribusi dalam mengembangkan UGM.

Wakil Ketua IV Pengda Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Sumatera Utara, Dwi Purwanti menyampaikan harapan UGM dapat mendorong pengembangan daerah. Salah satunya dilakukan melalui penguatan dan perluasan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah Sumatera Utara.

“Harapannya KKN tidak hanya di satu lokasi saja, kedepan semoga bisa diteruskan dan ditambah di lokasi lainnya. Sebab, banyak wilayah di Sumatera Utara, termasuk wilayah pemekaran yang membutuhkan intervensi dari UGM,” ujarnya dalam acara UGM Menyapa Alumni di Sumatera Utara yang berlangsung di Hotel Adimulia, Medan, Rabu (3/8/2022).

Dalam kesempatan itu ia menyampaikan harapan UGM dapat kembali membuka pelaksanaan Ujian Mandiri (UM) UGM di Medan seperti beberapa tahun sebelumnya. Dengan begitu persoalan yang menghambat semangat putra-putri daerah Sumatera Utara untuk kuliah di UGM karena persoalan tempat atau jarak yang jauh dalam pelaksanaan ujian di Yogyakarta bisa terkikis.

“Ada potensi besar anak-anak Sumatera Utara kuliah di UGM tapi jarak yang jauh menggugurkan semangat kuliah di UGM sehingga banyak yang memilih untuk kuliah di Sumatera Utara,” ucapnya.

Harapannya, tes masuk UGM di Medan dapat membuka peluang yang lebih besar bagi putra daerah berkuliah di UGM sehingga energi dan spirit UGM dapat ditularkan di Sumatera Utara.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Respons Rektor UGM

Saat ini ada 1.200 alumni UGM yang tersebar di 33 kabupaten dan kota yang berkarya di berbagai sektor di Sumatera Utara. Para alumni di Sumatera Utara terus berupaya mengsung falsafah UGM untuk selalu guyub, rukun, dan migunani bagi masyarakat, daerah, bangsa, dan negara.

Rektor UGM, Ova Emilia, merasa bangga untuk menyapa dan merajut silaturahmi dengan teman-teman Kagama di seluruh Indonesia, termasuk di Sumatera Utara. Dengan jalinan silaturahmi bertemu dengan alumni dari beragam profesi diharapkan dapat mempererat jejaring untuk mengembangkan UGM.

“UGM bisa berkembang bersama-sama antara universitas dan seluruh alumni. Dengan adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) maka alumni dan seluruh kolega didorong untuk berkiprah Bersama mendidik dan meneliti untuk mengembangkan keilmuan, kemanfaatan dan kemanusiaan bagi bangsa,” ujarnya.

Menanggapi pelaksanaan Ujian Mandiri di Sumatera Utara, Rektor UGM berencana akan membuat sentra-sentra tes pada tahun depan. Tes Ujian Masuk UGM akan dibuat di beberapa tempat di luar Pulau Jawa, termasuk di Medan melalui kerja sama dengan Kagama di daerah.

“Dengan pelaksanaan ujian mandiri di daerah, misal 3T akan memberikan peluang bagi anak-anak di daerah untuk masuk UGM. Terima kasih atas usaha mulia dari teman-teman Kagama dan mari kita realisasikan bersama,” paparnya.

Sementara Ketua Umum PP Kagama, Ganjar Pranowo yang hadir secara daring berharap tradisi UGM menyapa para alumninya di berbagai daerah bisa terus dijalankan secara berkelanjutan. Sebab, melalui kegiatan tersebut muncul beragam ide untuk mengurai persoalan-persoalan di daerah.

“Lewat kegiatan ini tidak hanya ajang kangen-kangenan saja, tetapi juga bisa berkontribusi. Kerja sama bisa dilakukan, hasil riset di kampus bisa dikeluarkan untuk mendorong pengembangan daerah dan kalau bisa itu berkelanjutan sehingga masyarakat dapat manfaatnya,” tuturnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni, Arie Sudjito, Sekjen PP Kagama, AAGN Ari Dwipayana, dan jajaran pimpinan universitas. Dalam kegiatan ini dihadiri puluhan anggota Kagama Pengda Sumatera Utara yang turut serta menyampaikan usulan dan diskusi bersama.