Liputan6.com, Yogyakarta - Selain terkenal dengan panorama yang memukau dan alam yang masih lestari, Pulau Sumba yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), ternyata memiliki warisan leluhur yang patut dijaga, yakni kain tenun ikat Sumba.
Kain tenun ikat Sumba adalah salah satu bentuk dari kekayaan budaya yang dimiliki oleh Provinsi NTT. Tenun ikat ini merupakan kain nusantara nan eksotis yang diciptakan oleh para seniman tenun (artisan) dari Sumba Timur. Kain tenun ikat Sumba bukan kain yang bisa dikerjakan secara sembarangan, yang mengerjakannya pun bukan sembarang orang.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi terus mengembangkan dan melestarikan maha karya kerajinan nusantara lewat Festival Tenun Nusantara Kegiatan bertema Menjaga Tradisi untuk Bumi Lestari yang berlangsung pada 30 November hingga 1 Desember 2022 di Kawasan Candi Borobudur ini menampilkan sederet kegiatan, seperti, fashion show dari hasil karya perancang terkenal Edward Hutabarat, diskusi, serta menghadirkan secara langsung maestro atau perajin dari Sumba.
Advertisement
Baca Juga
"Ini kegiatan mengangkat kembali tradisi wastra nusantara khususnya tenun Sumba dan itu adalah karya yang luar biasa, di sini hadir para maestro datang jauh dari Sumba," ujar Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid dalam keterangan tertulisnya.
Salah satu wujud konkret kegiatan ini adalah membawa tenun Sumba yang sudah melanglang buana. Edward Hutabarat terpilih menjadi perancang yang berapartisipasi dalam mengangkat budaya dan hasil karya nusantara ini.
“Harapannya, bisa terus memunculkan dan mengkampanyekan hasil karya nusantara,” ucapnya.