Liputan6.com, Jakarta - Perasaan sedih memang menimbulkan ketidaknyaman hingga sering dihindari. Namun bentuk emosi yang satu ini juga bisa diatasi dengan mengenali penyebabnya.
Baca Juga
Advertisement
Kesedihan biasanya terjadi karena peristiwa yang tidak menyenangkan, mulai dari patah hati, kehilangan, kecewa, dan lainnya. Ini merupakan kondisi yang normal, selama sedih tidak berlangsung terus menerus. Di sisi lain, kesedihan juga bisa datang tanpa alasan yang jelas.
Kondisi itu bisa terjadi karena beberapa faktor, termasuk masalah kesehatan mental seperti depresi, atau karena ketidakseimbangan kimia dalam otak yang dapat mempengaruhi suasana hati seseorang.Â
Selain itu, beberapa orang juga mungkin memiliki riwayat keluarga dengan masalah kesehatan mental, sehingga mereka memiliki kecenderungan untuk mengalami perasaan sedih tanpa alasan yang jelas.
Dalam kondisi normal, kesedihan dapat ditangani dengan mengelola emosi. Salah satu caranya adalah dengan mengenali penyebab munculnya perasaan sedih.Â
Â
Â
Â
Â
Â
4 Penyebab Perasaan Sedih Datang
1. Kehilangan
Kehilangan atau perubahan yang signifikan dalam hidup, seperti kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, perpisahan dengan pasangan, atau perubahan dalam situasi kehidupan.
2. Stres
Stres atau tekanan yang berkepanjangan, seperti tuntutan dalam pekerjaan, masalah keuangan, atau tekanan dalam hubungan interpersonal.
Masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, atau trauma psikologis.
3. Gangguan hormon
Gangguan hormonal atau kesehatan fisik yang menyebabkan perubahan suasana hati dan perasaan sedih. Ini bisa terjadi saat perempuan mengalami menstruasi atau sedang hamil.
 4. Kehilangan dukungan sosial
Ini dpat terjadi akibat terluka oleh tindakan atau kata-kata orang lain.
Perlu dicatat bahwa rasa sedih adalah perasaan alami yang dapat dialami oleh setiap orang, dan dalam banyak kasus, perasaan sedih akan hilang seiring waktu.Â
Namun, jika rasa sedih yang dialami berkepanjangan atau sangat mengganggu, sangat disarankan untuk mencari bantuan dari tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater.
Â
Â
Advertisement