Sukses

Perkuat Standar dan Daya Saing, Perawat Indonesia Berkolaborasi dengan Australia

Kolaborasi keperawatan antara Indonesia dengan Australia adalah kunci guna memperkuat standar profesional kesehatan dan daya saing pekerja Indonesia dalam sektor kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Studi konsorsium universitas terkemuka Indonesia dan Australia rekomendasikan penguatan standar profesional kesehatan melalui pendidikan, pendaftaran, dan standar praktik keperawatan.

Sebuah studi baru yang dirilis oleh konsorsium universitas terkemuka Australia dan Indonesia merekomendasikan kolaborasi keperawatan antara kedua tetangga regional ini sebagai kunci untuk memperkuat standar profesional kesehatan dan daya saing pekerja Indonesia dalam sektor kesehatan.

Diskusi publik ‘Dari Indonesia Merawat Dunia’ pada Selasa (7/3/2023) membahas secara dalam beberapa temuan penelitian berjudul “Penilaian Komparatif Standar Keperawatan di Indonesia dan Australia”, dengan fokus pada pendidikan, pendaftaran, dan praktik keperawatan di kedua negara.

Penelitian ini dipimpin oleh Universitas La Trobe di Melbourne dan dilakukan dalam kemitraan dengan akademisi perawat dan peneliti dari Universitas Airlangga, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Pelita Harapan.

Studi yang dilakukan selama tahun 2022 ini menemukan bahwa meskipun persiapan keperawatan di Indonesia semakin baik dan selaras dengan perkembangan di negara lain, masih terdapat kesenjangan dan variasi, diantaranya terkait standar kompetensi inti dan penyelarasan ujian lisensi dengan kompetensi perawat.

 

2 dari 2 halaman

Kolaborasi

Tantangan ini perlu segera diatasi agar memudahkan kolaborasi tahap lanjut, diantaranya menyangkut bahasan terkait mobilitas perawat profesional lintas negara dan pengakuan praktik internasional lingkup penuh untuk perawat Indonesia.

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia Harif Fadhillah mengatakan pandemi COVID-19 dan tantangan kesehatan global saat ini telah mempercepat evolusi peran perawat profesional.

"Dengan lingkup tugas yang lebih luas, perawat dituntut untuk memiliki pengalaman klinis dan pengetahuan medis yang nyata. Memastikan kualitas keperawatan sangat penting untuk memberikan perawatan kesehatan yang berkualitas tinggi dan responsif," ujar Harif Fadhillah.

Studi “Penilaian Komparatif Standar Keperawatan di Indonesia dan Australia” didukung penuh oleh Program Kerjasama Ekonomi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) Katalis.

Direktur Katalis Paul Bartlett mengatakan sebagai bagian dari Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif, Indonesia dan Australia sepakat memperkuat kemitraan ekonomi dalam sektor kesehatan melalui peningkatan standar dan daya saing tenaga profesional kesehatan.

Salah satu kerja sama yang tengah dijalin yakni Side Letter IA-CEPA tentang “Peningkatan Standar Tenaga Kerja Profesional dan Akses ke Layanan Kesehatan” secara spesifik memandatkan penilaian standar keperawatan Indonesia dan penyelarasan dengan standar Australia.

"Dengan mendukung studi Penilaian Komparatif Standar Keperawatan di Indonesia dan Australia, Katalis meletakkan dasar untuk peningkatan kerjasama bilateral," kata Paul Bartlett.

"Sesuai rencana aksi yang direkomendasikan dalam penelitian ini, Katalis akan melanjutkan dukungannya untuk meningkatkan kapasitas profesi keperawatan di Indonesia serta mempromosikan kolaborasi dengan Australia," pungkasnya.