Sukses

Cara Kemenkes Merayakan Hari Tuberkulosis Sedunia

TBC juga menempati urutan ke-13 sebagai faktor penyebab utama kematian di seluruh dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Tuberkulosis (TBC) merupakan masalah kesehatan dunia yang menyerang semua kelompok umur. Berdasarkan Global TB Report 2022, TBC di Indonesia menjadi penyakit menular paling mematikan ke-2 di dunia setelah Covid-19.

Selain itu, Tuberkulosis juga menempati urutan ke-13 sebagai faktor penyebab utama kematian di seluruh dunia. Indonesia menempati posisi kedua setelah India dan diikuti oleh China di posisi ketiga dengan kasus sebanyak 969.000 dan kematian sebanyak 144.000.

Indonesia telah menandatangani kesepakatan bersama dengan para pemimpin dunia untuk berusaha mencapai eliminasi TBC pada tahun 2030, yang juga termasuk dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) terkait kesehatan.

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian negara-negara di dunia, maka WHO menetapkan 24 Maret sebagai Hari TBC Sedunia (HTBS). Peringatan HTBS adalah kesempatan untuk meningkatkan kampanye dengan penyebarluasan informasi terkait TBC serta mengajak semua pihak untuk terlibat aktif dalam pencegahan dan pengendalian tuberkulosis.

Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2023, Kementerian Kesehatan  melaksanakan kegiatan yang bertajuk Sosialisasi Program TBC. Kegiatan ini diperuntukkan bagi siswa SMA di Jakarta, Rabu (29/3/2023).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kementerian Kesehatan, perwakilan IDAI, USAID PREVENT TB, dan Penyintas TBC serta akan dimoderatori oleh Farhan Zubedi.

Tujuan dari kegiatan ini ialah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa sekolah, mahasiswa, hingga masyarakat umum akan TBC, meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang pencegahan penularan, pemeriksaan dan pengobatan TBC yang berkualitas dan mengajak masyarakat untuk berperan bersama dalam upaya program pencegahan dan pengendalian TBC.

Saksikan video pilihan berikut ini: