Liputan6.com, Yogyakarta - Persoalan timbulan sampah makanan merupakan masalah yang seringkali dipandang sebelah mata. Padahal, timbulan sampah makanan dari aktivitas konsumsi jumlahnya signifikan. Inisiatif Consumindful dengan slogan Eat Wiser, No Leftover – Makan Lebih Bijak, Tanpa Sisa merupakan sebuah langkah yang dilakukan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) sebagai upaya kontribusi dalam mengurangi timbulan sampah makanan.
Proyek ini diinisiasi oleh IBCSD bersama WRAP dan GRASP 2030 dengan dukungan Kedutaan Besar Denmark di Indonesia.
Acara peluncuran Consumindful merupakan penanda dimulainya gerakan mengajak publik untuk turut serta mengurangi sampah makanan di Indonesia. Gerakan ini diharapkan dapat mengamplifikasi pesan ke khalayak yang lebih luas untuk lebih bijak dalam mengonsumsi dan tidak menyisakan makanan.
Advertisement
Baca Juga
Penyebaran pesan pentingnya mengurangi sampah makanan dinilai penting, karena Indonesia mengalami kerugian ekonomi 4-5% dari total GDP akibat persoalan susut dan limbah pangan berdasarkan data Bappenas 2021.
“Inisiatif Consumindful diharapkan dapat semakin mendorong perilaku positif masyarakat dan industri untuk mengurangi sampah makanan serta membudayakan donasi makanan,” ujar Indah Budiani, Direktur Eksekutif IBCSD dalam sambutannya di acara peluncuran Consumindful yang berlangsung di Yogyakarta, Selasa (4/4/2023).
Sementara, Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional Nita Yulianis menyebutkan ada target SDG untuk mengurangi sampah makanan di tingkat ritel dan konsumen hingga 50%.
“Jika dirata-rata di Indonesia, produksi sampah makanan per individu per tahun mencapai 1-2 kuintal per tahun menurut data Bappenas,” tuturnya.
Perubahan perilaku konsumen terkait pengurangan sampah makanan memang diperlukan, karena diketahui bahwa mayoritas sampah makanan dihasilkan dari aktivitas konsumsi. Oleh karena itu, strategi kampanye Consumindful lebih banyak mengajak konsumen untuk mencegah sampah makanan dari skala rumah tangga masing-masing. Inisiatif Consumindful bekerja sama dengan WRAP, sebagai lembaga non-profit di bidang lingkungan yang berbasis di Inggris dan sudah berpengalaman mengerjakan proyek terkait perubahan perilaku konsumen.
“WRAP sangat antusias untuk kembali bekerja sama dengan IBCSD untuk mengatasi susut dan limbah pangan di Indonesia. Consumindful adalah proyek yang menarik untuk mendukung konsumsi yang bijaksana dan mewujudkan masa depan yang berkelanjutan bagi manusia dan planet ini,” ujar Michael Jones, International Partnership Manager WRAP.
Inisiatif Consumindful juga dapat terwujud berkat dukungan dari Kedutaan Besar Denmark di Indonesia.
“Mengubah kebiasaan orang untuk mengurangi sampah makanan adalah hal yang sulit dilakukan, sehingga diperlukan pendekatan inovatif untuk mewujudkannya. Kolaborasi IBCSD dan WRAP dapat menciptakan strategi yang kecil tapi berdampak besar melalui inisiatif Consumindful dengan dukungan Kedutaan Besar Denmark,” ujar Hanne Larsen, Minister Counsellor for Food and Agriculture Kedutaan Besar Denmark di Indonesia.
Consumindful merupakan inisiatif lanjutan dari inisiatif sebelumnya yang disebut GRASP 2030 (Gotong Royong Atasi Susut dan Limbah Pangan 2030) yang diluncurkan pada 8 September 2021. GRASP 2030 adalah usaha nyata untuk menyatukan semua aktor di seluruh rantai sistem pangan dalam mengurangi kehilangan dan pemborosan pangan di Indonesia.
Sebanyak 22 aktor termasuk perusahaan, asosiasi, dan organisasi lain di sektor pangan menyatakan berkomitmen untuk ikut serta dalam gerakan ini. Acara ini juga terselenggara berkat dukungan Kalbe Nutritionals dan Nutrifood Indonesia yang menjadi bagian dari GRASP 2030.