Sukses

Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata di Yogyakarta, Ini Hasilnya

Seorang pelaku pariwisata baik MICE maupun SPA, harus memiliki sikap kreatif, inovatif dan bertanggung jawab atas segala pekerjaannya, terutama yang melibatkan banyak pihak atau koneksi di dalamnya.

Liputan6.com, Yogyakarta - Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata Jana Dharma Indonesia (LSPP JDI) bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam kegiatan Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata Tahun Anggaran 2023. Dalam kegiatan uji sertifikasi kompetensi ini setidaknya melibatkan 1.000 pelaku pariwisata yang akan melakukan proses uji kompetensi. Sebanyak 800 orang untuk skema MICE dan 200 orang skema SPA.

Kegiatan pembukaan perdana uji kompetensi ini telah dimulai sejak tanggal 1 April 2023 di gedung LSPP JDI. Hingga saat ini proses uji kompetensi tengah berjalan di area BTS (Bromo , Tengger, Semeru).  Pembukaan kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin, 3 April 2023 pukul 09.00 WIB di Kotabaru Junior Ballroom di Jl. Arimbi No.1, Kragilan, Sinduadi, Kec. Mlati, Kab Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut Direktur LSPP JDI, Hairullah Gazali, seorang pelaku pariwisata baik MICE maupun SPA, harus memiliki sikap kreatif, inovatif dan bertanggung jawab atas segala pekerjaannya, terutama yang melibatkan banyak pihak atau koneksi di dalamnya.

“Utamanya untuk kedua skema ini yang memang dihadapkan langsung dengan audience”, ujar Irul, sapaan akrab Direktur LSPP JDI, dalam keterangan tertulisnya.

Berkembangnya industri MICE atau wisata konvensi sebagai industri baru, bisa menguntungkan banyak pihak karena industri MICE merupakan industri yang kompleks dan melibatkan banyak pihak. Dalam satu kegiatan MICE, telah banyak melibatkan banyak pihak, sehingga merupakan kegiatan yang berkarakterstik padat karya, baik dari sisi penyediaan tenaga kerja maupun mejadi pemasukan bagi devisa negara.

Salah satu suksesnya pariwisata di Indonesia karena segmen wisata MICE.  Hal ini sudah tidak menjadi hal yang mengherankan, karena wisata MICE memiliki pengeluaran yang lebih besar dari wisata lainnya. Berdasarkan pengamatan dari BPF, pariwisata Indonesia mengalami peningkatan rata-rata 23 persen selama 7 tahun.