Sukses

5 Destinasi Wisata Yogyakarta yang Atraktif dan Tetap Pertahankan Bentuk Asli Alamnya

Berikut lima destinasi wisata Yogyakarta yang dibangun dengan tetap mempertahankan bentuk asli lokasinya.

Liputan6.com, Yogyakarta - Beragam destinasi wisata di Yogyakarta bisa menjadi pilihan untuk dikunjungi ketika musim liburan tiba. Tak terkecuali, objek wisata yang hadir tanpa mengubah bentuk asli alamnya.

Berikut lima destinasi wisata Yogyakarta yang dibangun dengan tetap mempertahankan bentuk asli lokasinya.

1. Tebing Breksi

Tebing Breksi berlokasi di Klumprit, Blok I dan 2, Wukirharjo, Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat yang memiliki pesona batu pahatan raksasa ini sangat populer dan layak dikunjungi.

Di sini, wisatawan juga bisa menyewa Jeep Wisata yang menawarkan aneka paket wisata. Untuk rute short trip, wisatawan akan diajak berkeliling dengan tujuan Tebing Breksi, Candi Ijo, Watu Payung/Selo Langit sampai Obelix Hilss.

Sedangkan untuk long trip, wisatawan akan diajak berkeliling dengan tujuan Tebing Breksi, Candi Ijo, Watu Payung/Selo Langit, Obelix Hills, Bukit Teletubbies, Desa Wisata Pereng dan berakhir di Desa Wisata Rumah Domes.

2. Obelix Hills

Obelix Hills adalah tempat wisata kekinian dengan pemandangan sunset dari ketinggian, resto dan 30 spot foto. Obelix Hills bisa dijangkau kurang dari satu jam dari Kota Yogyakarta.

Ada sejumlah spot foto yang berbayar, tetapi lebih banyak yang gratis. Selain memanjakan pengunjung dengan deretan spot untuk selfie, Obelix Hills sangat cocok untuk nongkrong dan menikmati pemandangan matahari tenggelam.

Untuk memasuki lokasi wisata, pengunjung akan dikenakan tiket masuk yang berlaku. Untuk weekday Rp 20.000 per orang dan weekend Rp 25.000 per orang.

Untuk jam operasional mulai pukul 10.00 – 21.00 WIB pada Senin sampai Jumat. Untuk Sabtu dan Minggu mulai pukul 07.00 – 21.00 WIB.

 

2 dari 2 halaman

Gua Pindul

3. Gua Pindul

Gua Pindul adalah gua yang eksotik dengan aliran sungai bawah tanah di Dusun Gunung Bang RT01/RW17, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Wisatawan bisa berpetualang menyusurinya dengan ban pelampung dan bermain di kolam. Aliran sungainya tenang dan tidak berjeram.

Selama di dalam Gua Pindul wisatawan dipersilakan berenang dan lompat dari tebing goa, sekaligus dapat melihat "cahaya surga" di dalamnya.

Petualangan seru serta memacu adrenaline ini berlangsung kurang lebih 45 menit dengan menyusuri sungai di gelapnya perut bumi sepanjang 300 meter. Di dalam gua ini terdapat beberapa ornamen cantik seperti batu kristal, moonmilk, serta stalaktit dan stalagmit yang indah. Bahkan stalaktit terbesar keempat di dunia juga ada di sini.

Jarak tempuh dari Yogyakarta ke Gua Pindul kurang lebih 40 kilometer dengan durasi waktu satu jam

4. Hutan Pinus Mangunan

Hutan Pinus Mangunan merupakan salah satu wisata alam andalan Kabupaten Bantul. Wisata alam ini berlokasi di Dusun Sukorame, Desa Mangunan, Kec. Dlingo, Kabupaten Bantul.

Hutan yang dulunya merupakan kawasan tandus ini disulsp jadi hutan lindung merangkap kawasan wisata nan menakjubkan. Di dalamnya dibangun fasilitas pendukung, seperti, toilet, musala, gardu pandang, panggung dengan kursi-kursi kayu yang ditata rapi. Bahkan di hutan ini juga disediakan tempat bercamping.

5 Nglanggeran

Desa Nglanggeran merupakan salah satu desa wisata yang berlokasi di Kecamatan Patuk, Gunungkidul. Desa Wisata Nglanggeran menjadi salah satu desa yang berhasil masuk ke dalam Top 100 Destinasi Berkelanjutan Dunia versi Global Green Destinations Days (GGDD) 2018.

Wisatawan dapat menjumpai wisata alam, budaya dan edukasi di Desa Nglanggeran, mulai dari Gunung Api Purba, sampai Kampung Pitu.

Gunung Api Purba Nglanggeran menjadi salah satu tempat wisata menarik yang berada pada ketinggian 700 mdpl. Pengunjung bisa melihat matahari terbit pada pagi hari dan sunset saat petang. Butuh waktu 50 menit hingga satu jam dari kaki gunung untuk sampai ke puncaknya.