Liputan6.com, Yogyakarta - JogjaKita sudah bertransformasi dari ojek online menjadi aplikasi on demand service sejak Maret 2023. Para driver JogjaKita memiliki kesibukan baru.
Mereka bisa membuat konten dan mengunggahnya ke aplikasi JogjaKita dan mendapatkan tambahan penghasilan. Walidiyono, misalnya, adalah salah satu driver JogjaKita yang saat ini juga menjadi konten kreator.
“Saya bisa ngojek dan menyalurkan hobi saya mendokumentasikan semua yang ditemui,” ujarnya, Senin (19/6/2023).
Advertisement
Baca Juga
Dalam sehari, ia bisa mengunggah tiga sampai lima video tentang Yogyakarta. Video berdurasi 60 detik itu telah ditonton lebih dari 4.000 pengguna.
Dengan penghasilan tambahan ini, ia tidak perlu lagi berjualan mainan di pasar tradisional.
Sementara, CEO JogjaKita, Akhmad Mirza Alif Syahrial, berpendapat semua video yang bercerita tentang Yogyakarta bisa diunggah ke aplikasi JogjaKita, mulai dari makanan, wisata, hotel, UMKM, hingga guyonan ringan khas daerah ini. “Namun perlu diingat, konten yang diunggah tidak boleh mengandung kekerasan, hoaks, SARA, dan pornografi,” ucapnya.
Setiap video yang diupload dan menimbulkan transaksi order, otomatis akan terjadi profit sharing. Baik konten kreator, driver hingga pemilik usaha akan memperoleh pemasukan, sementara customer yang order merasa senang.
Menurut Mirza, banyaknya video yang diunggah ke JogjaKita menimbulkan rasa penasaran masyarakat untuk menggunakan media ini. Terlebih, harga yang ditawarkan dalam setiap transaksi selalu kompetitif dengan pelayanan driver yang baik.
“Selain bisa menjawab kebutuhan warga Yogyakarta, JogjaKita juga diharapkan bisa menjadi petunjuk bagi wisatawan karena informasi terkait daerah ini disuarakan langsung oleh masyarakat lokal,” tuturnya.