Liputan6.com, Yogyakarta - Tidak sedikit sosok muda yang sukses berkarya dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Mereka konsisten berprestasi di bidangnya sendiri dan membuktikan bahwa anak bangsa juga mampu berbicara banyak.
Claudia Angelica, adalah sosok terkini yang baru saja menorehkan pencapaian istimewa. Ia memenangkan penghargaan internasional bergengsi di bidang pelayanan masyarakat, EARCOS Global Community Service Grant.
Remaja berusia 18 tahun dari Bandung, Indonesia ini memenangkan penghargaan internasional bergengsi Global Citizenship Award dan Global Citizenship Community Service Grant. Penghargaan tersebut dianugerahkan oleh East Asia Regional Council of Schools (EARCOS).
Advertisement
EARCOS merupakan sebuah organisasi internasional yang telah berdiri sejak 1970 dan menaungi 213 sekolah dan 181.000 orang murid di berbagai pelosok Asia
Baca Juga
Penghargaan ini diberikan kepada siswa yang dianggap berjasa mendirikan sebuah proyek kemanusiaan yang membawa dampak positif kepada masyarakat di lingkungan mereka
Claudia memenangkan penghargaan ini berkat perannya dalam memulai, memimpin sekaligus mengembangkan sebuah proyek kemanusiaan bernama Aku Bisa.
“Aku mempunyai visi untuk menciptakan wirausaha-wirausaha muda yang fasih teknologi yang dapat membawa kesejahteraan kepada masyarakat sekitarnya,” ujar Claudia.
Claudia bersama dengan timnya di Aku Bisa memberikan pengajaran dan bimbingan intensif kepada 80 orang remaja berkekurangan yang berlokasi di Nusa Tenggara Timur dan Jawa Barat. Selain itu, Claudia juga membagikan pengetahuan tentang wirausaha digital kepada lebih dari 30 orang TKW muda yang sedang bekerja di Singapura.
Proyek Aku Bisa dimulai Januari 2021 dan berlangsung sampai dengan sekarang. Pengajaran dan bimbingan diberikan setiap minggu secara berkala baik secara tatap muka maupun virtual.
“Saya percaya bahwa bertambahnya wirausaha-wirausaha muda di Indonesia akan membantu memutus mata rantai kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan bangsa,” ujar Claudia yang tercatat sebagai siswi kelas 12 di Saint Joseph Institution International Singapore ini.
Sejak Januari 2021, Aku Bisa yang beranggotakan lebih dari 30 orang siswa-siswi dari berbagai negara telah memberikan pengajaran dan bimbingan wirausaha berbasis digital kepada lebih dari 100 orang remaja berkekurangan dan TKW Indonesia yang berada di Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat dan dan Singapura. Melalui Aku Bisa, mereka belajar cara memulai suatu usaha, mengembangkan dan mendesain produk, sekaligus memasarkan produk tersebut melalui berbagai platform e-commerce dan media sosial.
Lewat bimbingan Claudia dan Aku Bisa, mereka telah berhasil meluncurkan berbagai produk makanan ringan kemasan yang mereka produksi dan pasarkan secara mandiri.
Pengajaran ini diberikan dengan menggunakan kurikulum yang dikembangkan oleh Claudia sendiri.
“Saat ini kurikulum wirausaha digital tersebut juga telah dipakai oleh lebih dari 5 organisasi di Indonesia dan luar negeri untuk memberikan pengajaran dan bimbingan serupa kepada lebih dari 350 orang remaja lainnya,” ujar remaja kelahiran Bandung tersebut.
Sejak kecil Claudia telah menunjukkan minat dan bakat yang besar di bidang wirausaha. Terbukti pada usia 15 tahun, dia telah berhasil memulai suatu usaha e-commerce yang cukup berhasil.
Bersandar kepada pengalaman dan ilmu yang diperolehnya melalui pengalaman tersebut, Claudia ingin membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan, terutama mereka yang sulit memperoleh akses kepada pendidikan formal tingkat atas.
Saat ini, Claudia juga baru menyelesaikan suatu aplikasi bernama Muzzart yang bertujuan untuk memberikan terapi musik dan seni secara virtual kepada penderita demensia berusia senja. Aplikasi akan dapat diunduh secara cuma-cuma pada September 2023 melalui App Store dan Google play.