Liputan6.com, Yogyakarta - Rendi Wadiansyah merupakan seorang fotografer profesional pernikahan asal Yogyakarta. Ia tidak segan membagikan pengalaman menariknya selama membidik para pengantin dari balik kamera.
Laki-laki asal Palembang ini pertama kali datang ke Yogyakarta sebagai mahasiswa sebuah kampus swasta. Ia menggeluti bidang fotografi sebagai hobi kala masih menjadi mahasiswa hukum.
"Sempat beberapa kali ikut orang, coba banyak jenis bidang fotografi di Jakarta," kata Rendi.
Advertisement
Sayangnya, bisnis Rendi dengan seorang rekan untuk membangun sebuah studio foto di Jakarta tidak membuahkan hasil. Ia memutuskan kembali ke Yogyakarta dengan kondisi keuangan yang tidak baik.
Baca Juga
Rendi lalu memilih wedding photography untuk digeluti lebih serius. Menurutnya selain lebih menjanjikan, ia senang dapat menjadi bagian dari momen bahagia orang lain.
Usaha Rendi untuk membangun kepercayaan klien terhadap hasil kerjanya juga tidak mudah. Mulanya, ia hanya mengandalkan pamflet untuk menawarkan jasanya.
Ia juga pernah bergabung kedalam beberapa wedding organizer agar namanya dapat lebih dikenal. Sayangnya, ia harus menelan pil pahit karena harus bekerja tanpa dibayar.
"Ini termasuk pengalaman pahit yang menjadi motivasi saya untuk membuka usaha sendiri," kata Rendi.
Berbekal pengalaman, Rendi memutuskan untuk memulai bisnisnya sebagai fotografer profesional. Di balik nama Kanahaya Photography, Rendi membangun bisnis fotografi dan videografi untuk wedding dan prewedding di Yogyakarta pada 2017.
Perjuangan Rendi untuk menggaet para konsumen tak kunjung membuahkan hasil, sementara sisa uangnya terus semakin menipis. Bahkan, ia sempat berpikir untuk pulang kampung dan meninggalkan mimpinya di Yogyakarta.
"Klien pertama orang Malaysia, beliau mau foto prewedding di sebuah candi di Yogyakarta," ujar Rendi.
Berhasil mendapatkan klien pertama, membuatnya kembali bersemangat untuk meniti karir dan usahanya di bidang fotografer.
Â
Bagikan Tips Bekerja dengan Para Gen Z
Berkecimpung di dunia industri yang membutuhkan kreatifitas, Rendi terus belajar mengenai tren fotografi dan videografi yang diminati pasar. Ia juga berhasil merekrut beberapa pekerja sebagai tangan kanannya di Kanahaya Photography.
Sebagai angkatan kerja yang kini semakin mendominasi, Rendi juga bekerja bersama para gen z yang kerap dianggap sebagai beban di tempat kerja. Sebab, para gen z dinilai kurang profesional dan kerap tidak taat dengan SOP yang berlaku.
Meski stigma tersebut tidak sepenuhnya salah, Rendi sangat senang dapat bekerja bersama para gen z ini. Ia mengakui bahwa para gen z yang tergabung dalam timnya benar-benar memiliki kreatifitas yang luar biasa.
Bahkan, dapat membaca trend di pasaran lebih cepat dari dirinya yang sudah bertahun-tahun menggeluti dunia fotografi.
"Mereka anak-anak gen z memang luar biasa. Saya belajar banyak dari mereka," Kata Rendi.
Rendi menyebut para gen z memang memiliki pola bekerja yang cukup berbeda dengan dirinya. Untuk menyeimbangkan hal tersebut, ia berusaha sefleksibel mungkin dalam bekerja, namun dirinya tetap menekankan beberapa SOP yang wajib dipatuhi.
Kini, Rendi bersama timnya dalam Kanahaya Photography sukses mendulang karir sebagai profesional fotografer pernikahan asal Yogyakarta. Tidak hanya klien-klien dalam negeri, ia juga kerap memotret warga negara asing yang ingin mengabadikan moment di Yogyakarta.
Advertisement