Liputan6.com, Jakarta - Pemanfaatan energi surya atau matahari yang merupakan sumber energi tak terbatas berdampak positif yakni tidak menimbulkan polusi yang dapat merusak lingkungan. Cahaya atau sinar matahari dapat dikonversi menjadi listrik dengan menggunakan teknologi sel surya.
Konversi energi surya menurut Lina selaku ketua panitia penyelenggara Indonesia Renewable Energy Investment Summit (IREIS) 2023 menjadi listrik berawal saat sel surya menyerap Cahaya. Ketika itu akan ada pergerakan antara elektron di sisi positif dan negatif.
"Adanya pergerakan ini menciptakan arus listrik sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi untuk alat elektronik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (18/9/2023).
Advertisement
Baca Juga
Peran dari pemanfaatan energi alternatif inilah yang dapat menguntungkan kehidupan di bumikarena dapat mengurangi resiko pemanasan global.
Membahas peran energi surya dalam pembangkit tenaga listrik maka hal ini tidak akan jauh dari istilah energi terbarukan dikarenakan energi surya merupakan suatu bagian penting dari energi terbarukan. PT Shan Hai Map sebagai penyelenggara IREIS 2023 melihat energi terbarukan dapat menjaga lingkungan hijau di suatu negara sehingga mencegah terjadinya perubahan iklim.
Atas dasar hal tersebut, perusahaan Shan Hai Map menggelar IREIS 2023 pada 13 sampai 14 November 2023 di Grand Ballroom Hotel Pullman Jakarta Barat. Pada event ini, PT Shan Hai Map akan menjelaskan pentingnya peran energi terbarukan di kehidupan manusia dan di kehidupan saat ini serta untuk menarik perhatian para investor dari luar negeri agar dapat melakukan investasi di Indonesia dalam bidang energi terbarukan.