Sukses

Survei Terbaru Kitapolling.com Kepada Tiga Kandidat Bakal Capres Cawapres Bidang Ekonomi, Begini Hasilnya

Para kandidat sudah menyiapkan visi misi yang akan menciptakan sejumlah program kerja salah satunya bidang ekonomi mencapai Indonesia Maju 2045

Liputan6.com, Jakarta Tiga pasangan bakal capres dan cawapres resmi mendaftarkan diri ke KPU. Mereka akan berkontestasi merebut hati masyarakat pada Pilpres 2024.

Baik Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo - Mahfud Md dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Mereka sudah menyiapkan visi misi yang akan menciptakan sejumlah program kerja salah satunya bidang ekonomi mencapai Indonesia Maju di 2045.

Dalam upaya menakar keunggulan terhadap visi misi bakal pasangan calon, lembaga kitapolling.com melakukan jajak pendapat atau poling secara daring. Poling daring melalui fasilitas yang terdapat di kitapolling.com sejak 26 sampai 30 Oktober 2023.

"Dalam polling ini kami tidak menentukan responden secara acak untuk melakukan pengumpulan data, melainkan masyarakat pengguna internet yang berperan aktif mengakses materi/topik polling. Kemudian jumlah audiens dari masing-masing topik juga bervariasi," kata Independent Researcher kitapolling.com, Budi Satria Dewantoro, Rabu (1/1/2023).

Dari hasil jajak pendapat mengenai isu di bidang ekonomi, kategori stabilitas harga sembako diperoleh 1653 audiens. Dari jumlah tersebut pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud Md memperoleh 50,7 persen, sementara Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming 11,7 persen.

Sedangkan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar 5,5 persen. Selebihnya sebanyak 26 persen memilih tidak tahu atau tidak memilih.

Selain itu, kitapolling juga mendapat 1401 audiens terkait pembahasan mengenai upaya menciptakan lapangan kerja berkualitas dan aktivitas ekonomi produktif. Dari jumlah audiens tersebut, Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud Md 45,1 persen, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming 21,3 persen.

"Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar 11,9 persen. Dari jumlah audiens 1401 sebanyak 23,7 persen tidak tahu atau tidak memilih," kata dia.

Sementara untuk sektor industri kreatif dari 1210 audiens, pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud Md 97,6 persen, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar 1,4 persen dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming 1 persen.

Budi mengaku menyebutkan melakukan polling terkait upaya mengurangi utang negara dengan 1559 audiens. Hasilnya yakni pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud Md 47,8 persen, Prabowo Subianto - Gibran Rakabumung 20,1 persen dan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar 13.5 persen dan 18,6 persen memilih tidak tahu atau tidak memilih.

2 dari 2 halaman

Belum Punya Pilihan

"Kami juga lakukan polling terkait kemampuan memperkuat nilai tukar rupiah mendapat 1713 audiens. Hasilnya Ganjar Pranowo - Mahfud Md 53 persen, Prabowo Subianto - Gibraj Rakabuming 17,3 persen dan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar 8,6 persen. Sisanya 26,1 persen tidak memilih atau tidak tahu," ujarnya.

Isu lain yakni soal upaya meningkatkan pendapatan per kapita Indonesia hingga mampu setara dengan negara maju. Hasilnya yakni Ganjar Pranowo - Mahfud Md 42,2 persen, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka 23,6 persen. Kemudian Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar 14,1 persen, sisanya 20,2 persen memilih tidak tahu atau tidak memilih.

Kemudian pada isu upaya meningkatkan perekonomian negara pada sektor maritim menghasilkan 45,5 persen Ganjar Pranowo - Mahfud Md. Sementara Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming 19,4 persen, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar 13,6 persen dan yang memilih tidak tahu 21,6 persen.

"Bisa dilihat sendiri hasi jajak pendapat yang kami gelar secara daring di website yang terintegritas pasangangan Ganjar Pranowo - Mahfud Md masih mendominasi," ujar dia.

Berdasarkan hasil polling tersebut, pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD dianggap punya kecakapan dan integritas dalam mengatasi permasalahan di sektor ekonomi.

Namun, dalam jajak pendapat periode ini hasil polling menemukan sebanyak 24,5 persen audiens belum menjatuhkan pilihannya. Masyarakat dianggap masih bersikap tidak memilih atau tidak tahu.

"Dengan nilai yang begitu besar, para kandidat perlu melirik dan menggugah pilihan dari entitas yang mungkin bisa disebut sebagai swing voters," ujar Budi.