Sukses

Aptisi Dorong Pemilu Damai dan Berintegritas Jelang Masa Pencoblosan Pemilu 2024

Aptisi berharap semua pihak dapat memberikan kontribusi positif dalam memastikan pemilu berjalan dengan lancar, jujur, adil, dan bermartabat

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) menyampaikan pentingnya menjaga integritas, kelancaran dan pemilu damai menjelang hari pencoblosan Pilpres 2024.

Pernyataan tersebut menyikapi dinamika politik yang dinilai semakin tinggi menjelang Pemilu 2024 Mereka menekankan agar bersama-sama menjaga marwah institusi pendidikan dari keterlibatan politik praktis.

Ketua Aptisi Budi Djatmiko menegaskan keresahan yang muncul tidak semata-mata disebabkan oleh peran Presiden Jokowi semata. Melainkan juga oleh kinerja lembaga demokrasi, khususnya partai politik yang dinilai kurang terawat dan cenderung otoriter.

Oleh karena itu, Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu mendukung proses demokrasi Indonesia.

"Kegalauan, keresahan dan keprihatinan tersebut utamanya tidak bekerjanya Lembaga-lembaga demokrasi, khususnya Partai Politik yang dikelola secara individual, dinasti dan otoritarian," sebut Budi Djatmiko dalam pernyataan yang diterima media, Sabtu (10/2/2024).

Menurut Aptisi, tidak adil apabila tuduhan praktek anti demokrasi hanya ditimpakan kepada Lembaga Kepresidenan. Aptisi berharap semua pihak dapat memberikan kontribusi positif dalam memastikan pemilu berjalan dengan lancar, jujur, adil, dan bermartabat.

Aptisi mengajak untuk seluruh elemen masyarakat dan lembaga bersama saling mengoreksi diri. Memprioritaskan mana yang lebih utama dalam rangka menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara demi masa depan kehidupan demokrasi bangsa.

"Mari kita bersama mendorong stakeholder terkait untuk mewujudkan reformasi partai politik demi terwujudnya demokrasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945," ujar dia.

2 dari 2 halaman

Pemilu Berkualitas

Ia mengimbau kepada seluruh pejabat kampus dan akademisi yang mempunyai kerabat, keluarga maupun saudara menjadi caleg atau tim sukses salah satu calon tidak membawa institusi Pendidikan kedalam politik praktis.

Imbauan tersebut agar tetap menjaga marwah dan keutuhan kampus sebagai forum intelektual tetap terjaga. Menurutnya, elemen bangsa Indonesia tanpa adanya tendensi politik untuk golongan tertentu demi terwujudnya cita-cita bangsa. kepentingan

"Mari kita bersama berupaya untuk menurunkan suhu Baltik yang berpotensi memecah belah persatuan serta kesatuan bangsa dengan mensosialisasikan kepada Masyarakat demi terciptanya pemilu yang damai, penuh kegembiraan dan persaudaraan dengan mengedapankan kepentingan bangsa," ujar Budi.

Pada kesempatan yang sama, Aptisi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk turut berpartisipasi secara aktif dalam proses Pemilu dengan datang ke Tempat Pemungutan Suara pada tanggal 14 februari 2024.

Menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani masing-masing tanpa intervensi dari pihak manapun, demi tewujudnya pemilu yang berkualitas, jujur, adil dan bermartabat.

"Kepada masing-masing Pasangan Calon dan Para Pendukungnya untuk menghentikan ujaran ujaran kebencian, hooks serta isu-isu lainnya yang dapat memecah bela persatuan dan kesatuan bangsa," kata Budi.

Aptisi menegaskan siapapun Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih nanti, diharapkan dapat menata kembali kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan ide, cita-cita bangsa Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

"Kepada segenap komponen bangsa untuk bersatu mendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil Pemilu tahun 2024 sebagai hasil akhir dari pesta demokrasi saat ini," ujarnya.