Sukses

Pameran Space Art dalam Perspektif Tradisi, Sandingkan Langit dan Tradisi Jawa

Pameran Space Art dalam Perspektif Tradisi akan dibuka dengan diskusi tentang pranotomongso yang dipandu oleh Eko Hand dengan narasumber Petrus Agus Herjaka, seorang pengamat budaya Jawa. Herjaka menjelaskan bahwa pranotomongso Jawa sangat terkait dengan siklus perbintangan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Pameran tunggal Hangno Hartono yang bertajuk Space Art dalam Perspektif Tradisi digelar di Omah Budaya Kahangnan, Bantul, Yogyakarta, sebagai dari acara Indonesia UFO Festival 2024. Pameran ini menghadirkan hal-hal menarik yang menghubungkan seni rupa kontemporer khas budaya Jawa dengan kosmologi.

Menurut Hangno Hartono, ada banyak tema kesemestaan dalam literatur budaya Jawa.

"Contohnya, tarian bedaya ketawang yang artinya tarian angkasa," kata Hangno Hartono.

Tarian bedaya ketawang yang dianggap sakral terinspirasi rasi bintang Plaides atau rasi bintang Kartika yang sangat terang. Selain itu, pola kesemestaan juga terlihat dalam seni ruwatan.

Secara harfiah, dalang Kondo Buwono dalam tradisi ruwatan memiliki arti guru alam semesta. Artinya, dalang Kondo Buwono dalam tradisi ruwatan harus menguasai ilmu kesemestaan tau kosmos.

Nama-nama raja dan bangsawan Jawa seperti Amangkurat, Hamangkubowono, Paku Buwono, Cakraningrat, dan Pakuningrat juga mengandung unsur kesemestaan. Bahkan, nama bangunan sakral Songgo Buwono di Keraton Surakarta juga mengusung nuansa kesemestaan yang sama.

Songgo Buwono memiliki arti menyangga alam semesta, mencerminkan esensi keraton sebagai penyeimbang tatanan kosmos. Logo Kraton Surakarta juga mengusung nuansa kesemestaan yang sama.

Dalam pameran ini, Hangno Hartono menampilkan karyanya yang berjudul Ningrat. Sebuah lukisan yang merepresentasikan filosofi manusia Jawa sebagai manusia luhur yang memiliki visi dan misi kesemestaan.

"Metode untuk memperoleh visi dan misi kesemestaan dapat dilakukan melalui laku Hening atau meditasi," kata Hangno Hartono.

Pameran Space Art dalam Perspektif Tradisi akan dibuka dengan diskusi tentang pranotomongso yang dipandu oleh Eko Hand dengan narasumber Petrus Agus Herjaka, seorang pengamat budaya Jawa. Herjaka menjelaskan bahwa pranotomongso Jawa sangat terkait dengan siklus perbintangan.

Menurutnya, referensi tentang pranotomongso dapat dipelajari dalam naskah seperti Adiparwa, babad Ila-Ila, Serat Centhini, Kitab Primbon Betal Jemur Adammakna, Kalender 200 tahun, dan Primbon 3000. Selama pameran, Hangno Hartono menampilkan 8 karya lukis dan 11 wayang kreasi.

Pembukaan acara ini dilakukan oleh Venzha Christ, ketua Indonesia UFO Festival 2024.

"Pameran Space Art dalam Perspektif Tradisi bertujuan untuk menginspirasi seniman agar menjadikan ruang angkasa sebagai objek kreasi seni," ujar Hangno.

Melalui pameran seni ini, masyarakat akan mendapatkan pengetahuan keangkasaan. Hal ini mengingat bahwa latar belakang tradisi Jawa sangat dekat dengan pengetahuan tentang kosmos.

Pameran Space Art dalam Perspektif Tradisi mengundang minat seniman Adriana Knouf asal Belanda. Seniman yang menetap di Amerika ini mengajak berkolaborasi membuat karya bersama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini