Sukses

Menuai Polemik, MLB NU Akan Dihadiri Ribuan Kiai Hingga Perwakilan Luar Negeri

Kiai Abdussalam mengaku menyambut dengan tangan terbuka pihak yang menolak hingga akan membubarkan MLB NU

Liputan6.com, Cirebon Polemik yang terjadi pada PBNU semakin bergulir. Presidium memastikan Muktamar Luar Biasa (MLB) NU didukung ratusan pengurus cabang hingga pengurus cabang istimewa NU.

Sekretaris Steering Committee MLB NU, KH Abdussalam Shohib mengonfirmasi ada 326 PCNU, 23, PWNU, serta beberapa Pengurus Cabang Istimewa (PCI) dari luar negeri telah memastikan kehadiran mereka di MLB NU yang akan digelar di Cirebon. 

"Kegiatan ini diperkirakan akan dihadiri oleh ribuan kiai dari berbagai wilayah. Meski ada penolakan dari PCNU, GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa se-Cirebon Raya, kami meminta agar mereka tetap menjalankan tugas sebagai tuan rumah, yaitu melayani para tamu dan kiai yang hadir," katanya di Cirebon, Minggu (15/9/2024).

Kiai Abdussalam mengaku siap menyambut dengan tangan terbuka pihak yang menolak hingga akan membubarkan MLB NU. Ia mengatakan akan mengajak mereka berdiskusi santai sambil minum kopi.

Sementara itu, untuk memastikan kenyamanan para peserta MLB NU, panitia telah menyiapkan puluhan hotel dan empat pesantren di Cirebon sebagai tempat penginapan dan penyelenggaraan acara. 

Kiai Abdussalam menekankan bahwa sebagai tuan rumah, PCNU, GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa di wilayah Cirebon sudah seharusnya melayani para kiai dan tamu yang datang.

“Struktural NU setempat, seperti PCNU, Ansor, Banser, dan Pagar Nusa, memiliki tanggung jawab untuk melayani para kiai. Mereka adalah pelayan ulama, bukan sebaliknya,” tegas Kiai Abdussalam.

Pada kesempatan tersebut, Kiai Abdussalam menegaskan MLB NU merupakan forum resmi sesuai AD/ART. Oleh karena itu, gerakan ini dilindungi oleh konstitusi, sehingga tidak bisa dibubarkan dengan cara apapun. 

2 dari 2 halaman

Menjaga Keutuhan

Ia juga memastikan bahwa forum ini tidak memerlukan pengamanan khusus, selain dari aparat kepolisian.

“Kegiatan MLB NU ini berdasarkan ilmiah, akhlak, dan AD/ART NU. Jadi, siapapun yang hadir—baik yang setuju, tidak setuju, atau yang ingin membubarkan—akan kami sambut dengan diskusi, kopi, dan kajian. Kami tidak akan berhenti berjuang demi NU, Nahdliyin, dan masyarakat Indonesia, apapun rintangannya,” kata KH Abdussalam.

Mengambil teladan dari perjuangan Gus Dur yang mengedepankan kelembutan dalam menghadapi Orde Baru, KH Abdussalam menegaskan bahwa MLB NU juga akan merespons penolakan dari pihak PCNU, GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa Cirebon Raya dengan kasih sayang dan kebijaksanaan. 

Baginya, perjuangan harus dilakukan dengan cara yang bermartabat, tanpa membalas ancaman dengan kekerasan.

“Kami berharap sahabat-sahabat Ansor, Banser, dan Pagar Nusa bersikap lebih dewasa, bijaksana, dan proporsional. Tugas mereka adalah menjaga ulama, baik yang struktural maupun kultural, tanpa membeda-bedakan ijtihad dalam berorganisasi,” tegasnya.

Meski ada dinamika dalam tubuh NU, ia yakin bahwa Ansor, Banser, dan Pagar Nusa akan tetap setia pada prinsip-prinsip akhlakul karimah yang diajarkan oleh NU.

Ia percaya bahwa mereka akan tetap istiqomah dalam menjaga keutuhan organisasi dan ulama, baik yang struktural maupun kultural.

“Saya yakin sahabat-sahabat Ansor, Banser, dan Pagar Nusa akan terus berada di jalan yang benar, menjaga marwah NU dengan keilmuan dan akhlak yang mulia,” pungkas KH Abdussalam.