Liputan6.com, Yogyakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengenjot program gemar makan ikan untuk mengejar rendahnya asupan protein anak-anak Indonesia dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Sabtu (30/11/2024) siang, dua ribu santri Ponpes Ali Maksum Krapyak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta diajak bersama makan siang bergizi gratis.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo menyebut gerakan makan siang bergizi gratis ini mendapat dukungan penuh dari Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati (Titiek) Soeharto yang turut hadir.
“Data BPS menyebut asupan protein masyarakat, khususnya anak-anak Indonesia masih sangat rendah di angka 62,3 gram per kapita per hari. Angka ini jauh dibawah negara-negara tetangga seperti Laos, Kamboja, Singapura dan bahkan Vietnam yang angkanya menembus 94 gram per kapita per hari,” kata Budi.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai bagian dari program makan siang bergizi yang digagas Presiden Prabowo Subianto, KKP terus mensosialisasikan gerakan gemar makan ikan dengan harapan mampu membantu pemerintah memenuhi target pemenuhan asupan kalori lima tahun kedepan di angka 100 gram per kapita per hari.
‘Kita sambut, kita kenalkan berbagai produk olahan ikan yang dihasilkan nelayan, baik tangkapan maupun budidaya. Kita ingin asupan protein hewani yang dikonsumsi anak-anak berasal dari ikan,” ucap Budi.
Memperingati Hari Ikan 2024, KKP sendiri telah membagikan 200 ribu paket makan bergizi siang gratis se-Indonesia. Di Ponpes Krapyak, makan siang bergizi gratis dipusatkan di SMP Ali Maksum dengan paket yang dibagi sebanyak dua ribu.
Budi mengatakan semua olahan ikan di paket makan siang bergizi gratis ini disajikan dengan menu lokal guna memicu anak-anak mencintai makanan lokal.
Keterlibatan KPP dalam program makan siang bergizi gratis ini menurut Budi memiliki nilai strategis, selain upaya peningkatan gizi generasi bangsa. Program ini akan mampu menyerap produk olahan ikan dari nelayan sehingga menumbuhkan ekonomi lokal.
Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Ali Maksum, KH Khoirul Fuad menyebut program makan siang bergizi gratis ini dikaji dari aspek ketahanan pangan sangatlah penting.
Titiek Soeharto mengapresiasi kesiapan dapur Ponpes Krapyak yang dikelola ibu-ibu dalam program makan siang bergizi gratis ini. Dimana dapur yang bisa menyediakan menu tiga ribu sehari ini cocok dijadikan percontohan nasional.
“Program ini tidak hanya mencerdaskan anak-anak, tapi juga meningkatkan ekonomi sekitar. Bagaimana hasil panen petani maupun nelayan lokal bisa diserap, sehingga tidak ada bahan makanan yang terbuang sia-sia,” kata Titiek.
Komisi IV menurut Titiek mendukung penuh program pemerintah ini, meski anggaran yang dialokasikan menurun. Baginya soal anggaran ini bisa dialokasikan bertahap, yang terpenting negara memiliki niat mencerdaskan anak-anak bangsa dengan makanan bergizi.
Baca Juga
Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Ali Maksum, KH Khoirul Fuad menyebut program makan siang bergizi gratis ini dikaji dari aspek ketahanan pangan sangatlah penting.
“Dalam satu porsi yang kita makan, ada jutaan orang-orang yang mengandalkan rejeki dan hidupnya. Ini adalah dukungan bagi mereka yang menyediakan bahan-bahan dan berdampak luas,” jelasnya.
Kyai Fuad sendiri dalam doa sebelum makan bersama, berharap program makan siang bergizi gratis ini tidak hanya sekali ini saja, namun bisa setiap hari.
Advertisement