Sukses

Jadi Pilot Project, Alifudin Ingatkan untuk Menjaga Kualitas Makanan Bergizi

Ia berharap pemerintah memastikan bahan makanan yang disalurkan memenuhi standar gizi yang seimbang

Liputan6.com, Pontianak Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin mengingatkan penyelenggara program makan bergizi gratis (MBG) untuk menjaga kualitas makanan. 

Ia menyebutkan, program MBG dinilai sebagai wujud nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan gizi masyarakat. Terutama anak-anak, lansia dan ibu hamil. 

"Kami di Komisi IX mendukung penuh program ini, karena selain meringankan beban masyarakat, juga memberikan dampak jangka panjang terhadap kesehatan bangsa," ujar Alifudin saat mengikuti sosialisasi di Kota Pontianak Minggu (23/5/2025).

Ia mengatakan, program MBG diharapkan menjadi titik awal bagi upaya bersama dalam membangun bangsa yang lebih sehat, berdaya saing tinggi, dan produktif. Alifudin juga menekankan pentingnya kualitas dan keberlanjutan program ini. 

Oleh karena itu, Ia berharap pemerintah memastikan bahan makanan yang disalurkan memenuhi standar gizi yang seimbang, serta dilakukan secara tepat sasaran. 

Evaluasi dan pengawasan yang ketat juga diperlukan agar program ini benar-benar dapat mengatasi masalah gizi buruk.

"Kami mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjalankan program ini. Semoga program ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga mendorong perubahan dalam pola konsumsi masyarakat yang lebih sehat," tambahnya.

Alifudin berjanji akan terus memantau pelaksanaan program MBG hingga turun ke lapangan untuk memastikan tujuannya tercapai.

Program MBG diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Pontianak. Kualitas makanan bergizi dan memadai, mengingatkan agar standar kualitas menjadi prioritas, bukan hanya kuantitas.

Promosi 1
2 dari 2 halaman

Tujuan Besar

Program MBG dan peningkatan mutu pendidikan ini merupakan upaya pemerintah dan masyarakat Pontianak untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas. Diharapkan, program-program ini dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan Kota Pontianak di masa depan.

Tenaga Ahli Deputi Pemantauan dan Pengawasan Meida Octarina mengatakan, salah satu tujuan besar program MBG adalah mencegah mereka menjadi tenaga kerja domestik di luar negeri. 

“Program makanan bergizi gratis tidak hanya berfokus pada peningkatan kesehatan dan status gizi, tetapi juga sebagai upaya penurunan angka kemiskinan," lanjutnya.

Meskipun persentase penduduk miskin di Indonesia masih cukup tinggi, terdapat peningkatan jumlah penduduk kaya sekitar 2%. Program pengembangan gizi ini diharapkan dapat membuka peluang kerja baru di sektor makanan, seperti memasak, administrasi, dan persiapan makanan.

Menurutnya, swasembada pangan juga menjadi fokus utama, dengan mendorong pemanfaatan lahan untuk bercocok tanam sayur, budidaya lele, peternakan ayam, dan penjualan melalui koperasi.

Selain program gizi, Meida juga menekankan pentingnya gaya hidup sehat, seperti pola makan seimbang, hidrasi yang cukup, kebersihan lingkungan, dan pencegahan penyakit. Kesehatan pribadi, termasuk refleksi diri dan keseimbangan kerja-kesehatan, juga menjadi perhatian utama.

"Kami berharap program ini dapat berjalan lancar dan mencapai tujuannya dalam menciptakan SDM unggul untuk Indonesia Emas 2045," pungkas Meida.

EnamPlus