Sukses

2 Jembatan Putus hingga Seorang Warga Meninggal saat Banjir Bandang Terjang Probolinggo

Selain itu sejumlah sawah milik warga pun dilaporkan terendam banjir dan beberapa tiang listrik roboh akibat bencana alam tersebut.

Liputan6.com, Probolinggo - Hujan dengan intensitas yang cukup tinggi sejak Senin (17/1/2022) mangakibatkan banjir bandang yang terjadi di Desa Gunggungan Kidul, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Selain banjir bandang, sejumlah wilayah pun dilaporkan terjadi longsor. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mencatat setidaknya ada dua jembatan yang putus akibat bencana alam tersebut. Selain seorang warga bernama Sunijar (60) juga ditemukan meninggal dunia. 

"Korban Sunijar ditemukan pagi tadi di Dusun Gunungmalang sudah dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo Sugeng Suprisayoga, Selasa (18/1/2022).

Sugeng menjelaskan bahwa awalnya ada dua warga yang dilaporkan hilang saat kejadian bencana banjir dan longsor menerjang Kabupaten Probolinggo, namun satu korban sudah ditemukan dalam kondisi selamat dan satu korban ditemukan meninggal dunia.

"Yang satunya ditemukan selamat dan sudah kami evakuasi," ucapnya. 

 

2 dari 2 halaman

2 Jembatan Putus

Hujan deras yang mengguyur Probolinggo selama beberapa jam menyebabkan debit air sungai meningkat dan alirannya menjadi cukup deras, hingga menyebabkan dua jembatan antar-dusun terputus karena badan jembatan tidak kuat menahan terjangan derasnya arus sungai.

"Dua jembatan terputus dan satu warung rusak berat akibat banjir di Dusun Pancor dan Dawuhan di Desa Gunggungan Kidul, sehingga akses untuk kedua dusun tersebut tidak bisa," katanya.

Selain itu, areal persawahan dikabarkan rusak diterjang banjir dan tiang listrik PLN juga roboh akibat bencana yang terjadi di desa setempat, namun pendataan masih terus dilakukan.

"BPBD Probolinggo masih melakukan pendataan lanjutan terhadap warga yang terdampak banjir dan longsor di Desa Gunggungan Kidul karena sementara data yang diterima awal masih belum lengkap," katanya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini: