Sukses

Mengunjungi Monumen Bersejarah di Surabaya

Sebagai Kota Pahlawan, Surabaya punya banyak monumen yang wajib Anda kunjungi

Liputan6.com, Surabaya - Sebagai kota yang dijuluki sebagai kota pahlawan, Surabaya tentu banyak meninggalkalkan bukti-bukti sejarah kemerdekaan.

Beragam monumen bersejarah menjadi saksi kisah para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Jika kamu ingin berwisata sejarah ke Kota Surabaya.

Yuk simak beberapa lokasi bersejarah di Surabaya dan apa cerita dibalik tempat-tempat itu.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

2 dari 6 halaman

Tugu Pahlawan

Pertama, yuk mampir ke ikon kota Surabaya, yaitu Tugu Pahlawan. Monumen yang memiliki tinggi 41 meter (45 yard), 10 lengkungan, dan 11 ruas pada tubuhnya ini menjadi pengingat peristiwa pertempuran pada 10 November 1945.

Monumen ini diresmikan pada tahun 1952 oleh Presiden Soekarno. Hingga saat ini, seluruh Indonesia masih memperingati tanggal 10 November sebagai hari pahlawan.

Selain tugu yang berbentuk seperti paku terbalik, wisatawan juga dapat berkunjung ke bangunan menyerupai piramida yang ada dekat Tugu Pahlawan. Piramida itu sendiri adalah museum yang berisi sejarah Surabaya, termasuk suara Bung Tomo kala menyemangati pahlawan.

 

 

3 dari 6 halaman

Parasamya Purnakarya Nugraha

Tepat di seberang Tugu Pahlawan, kamu akan menemui monumen Parasamya Purnakarya Nugraha. Monumen ini merupakan penghargaan bagi kabupaten/kota atau provinsi yang berhasil di bidang pembangunan.

Parasamya Purnakarya Nugraha diberikan kepada Jawa Timur karena alasan tata kelola provinsi yang baik, sementara monumennya didirikan di titik nol km kota Surabaya.

Monumen ini sendiri memiliki wujud gabungan aneka kesenian khas Jawa Timur, seperti penari Remo, penari Gandrung, Reog, hingga karapan sapi.

4 dari 6 halaman

Patung Suro dan Boyo

Siapa yang tidak kenal patung Suro dan Boyo yang sudah identik dan menjadi simbol Kota Surabaya. Pasalnya, patung ini menggambarkan asal nama kota Surabaya, yaitu Suro dan Boyo.

Kata "suro" atau sura sendiri berarti ikan hiu, sementara "boyo" adalah buaya. Konon, hal ini berkaitan dengan kisah pertarungan antara Adipati Jayengrono dan Sawunggaling.

Monumen ini menjadi salah satu yang paling ikonik dan terpopuler jika kamu cari mengetik Surabaya di kolam pencarian googlemu.

 

 

5 dari 6 halaman

Monumen Bambu Runcing

Layaknya Tugu Pahlawan, monumen Bambu Runcing di Jalan Panglima Sudirman merupakan bentuk apresiasi atas perjuangan arek-arek Surabaya melawan sekutu pada 10 November 1945.

Bambu Runcing ini menggambarkan senjata yang dipakai para pahlawan dalam menghadapi penjajah waktu itu. Di sini, ada lima bambu runcing dengan ketinggian berbeda yang dapat memancarkan air mancur.

 

 

6 dari 6 halaman

Monumen Jalesveva Jayamahe

Monumen Jalesveva Jayamahe berarti "Di Laut Kita Berjaya", yang mana merupakan motto dari TNI AL Indonesia.

Monumen ini memiliki bentuk perwira TNI AL dengan tinggi 30,6 meter yang sedang menatap lautan. Sementara, gedung di bawah monumen tersebut berfungsi sebagai museum TNI AL.

 

Penulis: Sonya Andomo