Sukses

8 Keunikan dan Makna Seni Tari Tradisional di Jawa Timur

Ragam tarian khas daerah di Jawa Timur baik diwariskan turun temurun juga berkembang seiring zaman salah satunya berkolaborasi dengan modern

Liputan6.com, Jakarta Tarian adat muncul sebagai representasi bentuk seni yang berkembang secara turun temurun. Tarian adat juga muncul karena masih ada masyarakat yang melestarikannya.

Padahal, tarian adat menjadi identitas budaya bagi masyarakat setempat. Bahkan, tarian juga menjadi salah satu tuntunan hidup masyarakat Indonesia.

Seperti tarian adat yang ada di daerah Jawa Timur. Beragam tarian adat memiliki keunikan dan makna tersendiri. Bahkan, eksistensi mereka lebih dikenal hingga ke mancanegara.

Ragam tarian di Jawa Timur baik diwariskan turun temurun juga berkembang seiring zaman. Untuk lebih mengenal macam-macam tarian daerah di Jawa Timur, berikut ini penjelasannya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber:

Tari Reog Ponorogo

Tari Reog Ponorogo merupakan tarian tradisional Jawa Timur yang popularitasnya mendunia. Seni asli Ponorogo ini masih kental dengan hal-hal yang berbau mistis.

Kesenian ini biasanya dipentaskan dalam berbagai upacara adat dan acara pernikahan. Terdapat dua hingga tiga jenis tarian yang ditampilkan, dengan tarian utamanya adalah penampilan penari dengan memakai topeng kepala singa. Uniknya penari mampu membawa topeng yang memiliki berat sekitar 50-60 kilogram.

Saksikan video pilihan berikut ini

2 dari 4 halaman

Tari Kuda Lumping

Kuda lumping atau biasa disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian Jawa Timur yang berasal dari Ponorogo. Tarian ini menampilkan sekelompok prajurit yang sedang menunggang kuda.

Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Kuda itu dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau lainnya yang dikepang.

Tari Seblang

Tarian Jawa Timur ini berasal dari Banyuwangi. Tarian ini hanya dapat dijumpai di dua desa dalam wilayah kecamatan Glagah, Banyuwangi, yakni desa Bakungan dan Olehsari. Tari Seblang berupa ritual yang dilaksanakan untuk keperluan bersih desa dan tolak bala.

Hal ini agar desa tetap dalam keadaan aman dan tenteram.

Tari Gandrung

Tari Gandrung merupakan tari tradisional khas Banyuwangi. Macam-macam tarian daerah ini dilakukan sebagai wujud syukur masyarakat setelah panen.Pertunjukan Tari Gandrung disajikan dengan iringan musik khas perpaduan budaya Jawa dan Bali.

Tari Gandrung ini sering dipentaskan mulai dari acara perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya. Macam-macam tarian daerah ini juga menjadi kebanggaan masyarakat Banyuwangi yang tak hanya terkenal di Indonesia, bahkan sudah mendunia.

3 dari 4 halaman

Tari Jaranan Buto

Macam-macam tarian daerah Jawa Timur selanjutnya ialah tari Jaranan Buto. Tarian tradisional dari Jawa Timur ini berasal dari Banyuwangi. Tarian tersebut memakai kata buto yang maknanya "Raksasa". Maka dari itu jenis tarian ini mempunyai makna kuda lumping raksasa.

Untuk memainkan tari jaranan buto membutuhkan sekitar 16 hingga 20 orang di dalamnya. Namun macam-macam tarian daerah ini hampir punah.Tarian Jaranan Buto biasanya diselenggarakan ketika program janji nikah atau khitanan. Rata-rata penarinya ialah laki laki.

Tari Jaranan Buto memakai make up yang menakutkan dan tebal. Konon katanya tarian daerah Jawa Timur ini merupakan sosok insan yang wajahnya berupa raksasa yang berupa Jaranan Buto berasal dari Menak Jinggo.

Terkadang tarian daerah dari Jawa Timur tersebut memakai gerakan gerakan yang ekstrim mirip gerakan akting bertengkar. Bahkan adapula beberapa pemain yang kesurupan sehabis memainkan tarian ini.

Tari Jaranan Buto memakai musik pengiring berupa kempul terompet, kendang, kecer, dua gong besar dan dua bonang.

Tari Topeng Guro Gudho

Tari topeng Guro Gudho mirip dengan Reog Ponorogo. Para penarinya juga mengenakan topeng Barongan namun ukurannya tidak sebesar reog.

Guro Gudho membawakan kisah legenda dari Jawa Timur yang menceritakan tentang seseorang dengan kasta Sudra (kelas sosial paling rendah di Jawa pada masa lalu). Dia berupaya mencari kekuatan spiritual dan ilmu pengetahuan.

Sepanjang perjalanan spiritualnya untuk meraih kebijakannya, ia mendapatkan berbagai ujian dan rintangan. Namun, sesuai hukum alam kemungkaran selalu terkalahkan dengan kebajikan.

4 dari 4 halaman

Tari Remo

Tari Remo merupakan tarian tradisional asal Jombang Jawa Timur. Tarian ini berkisah tentang perjuangan seorang pangeran di medan perang.

Pada zaman dahulu tarian Remo yang khusus dilakukan oleh penari laki-laki. Macam-macam tarian daerah ini juga digunakan sebagai pembuka dalam pertunjukan Ludruk.

Namun, kini tari Remo ditarikan oleh perempuan, sehingga menimbulkan gaya tari lainnya, yaitu Remo Putri atau Tari Remo gaya perempuan dan banci.

Seiring berjalannya waktu, mulai bergeser menjadi tarian menyambut tamu, terutama tamu negara. Selain itu, tarian ini sering ditampilkan dalam festival seni daerah sebagai upaya melestarikan budaya Jawa Timur.

Tari Thengul

Tari Thengul merupakan tari tradisional asli Bojonegoro, Jawa Timur. Tari ini terinspirasi dari kesenian wayang Thengul yang berkisah tentang cerita rakyat seperti cerita wayan gedhog.

Tari Thengul biasanya dipentaskan oleh penari secara berkelompok dengan gerakan, ekspresi dan kostum yang menyerupai Wayang thengul. Tari Thengul biasanya ditampilkan di acara-acara hajatan atau acara budaya yang di gelar Pemerintah Bojonegoro.

Namun, kini tari Thengul tampil pada event Thengul International Folklore Festival 2019 yang berskala Internasional.